BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkebunan
merupakan penghasil komoditi ekspor di Negara Indonesia setelah sub sektor
pertambangan minyak dan gas serta kehutanan. Dimana Indonesia mempunyai
struktur tanah dan curah hujan yang cocok bagi perkebunan khususnya bagi
perkebunan kelapa sawit. Perkebunan juga berperan penting dalam menghasilkan
devisa untuk pembangunan bangsa dan Negara.
Hasil produksi usaha perkebunan
kelapa sawit, selain sebagai bahan baku industri minyak goreng yang merupakan
salah satu kebutuhan pangan pokok. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan
peranan kelapa sawit, maka dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan
produktifitas kelapa sawit
1.1.1. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah
yang diteliti dalam penelitian ini antara lain
a. Masalah
umum yang dihadapi dalam perawatan tanaman kelapa sawit
b. Upaya
yang dapat dilakukan petani dalam mengatasi masalah perawatan tanaman kelapa
sawit
c. Teknik
memelihara tanaman kelapa sawit
d. Teknik
gulma tanaman kelapa sawit
1.1.2. Analisis Masalah
·
Tekhnik perawatan tanaman kelapa sawit,
seperti penyulaman tanaman yang mati atau rusak, pemangkasan daun-daun tua,
pengendalian gulma dan pemupukan
·
Cara mengatasi persoalan yang dihadapi
yaitu
Penyulaman tanaman mati atau rusak
dengan cara mengganti tanaman tersebut dengan tanaman baru.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apakah
dengan mengetahui tekhnik budidaya tanaman kelapa sawit yang baik dapat meningkatkan produktifitas
kelapa sawit?
b. Bagaimana
cara atau tekhnik perawatan pada tanaman kelapa sawit?
c. Bagaimana
cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit ?
1.3.Batasan Masalah
Masalah
yang akan dibahas aleh penulis dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana cara atau tekhnik perawatan
pada tanaman kelapa sawit?
1.4.Tujuan Penulisan
a. Penulisan
ingin memaparkan lebih jelas cara-cara perawatan tanaman kelapa sawit
b. Meningkatkan
kreatifitas penulis dalam melakukan pembuatan karya tulis.
c. Menambah
wawasan penulis tentang cara perawatan tanaman kelapa sawit yang baik dan
benar.
1.5.Manfaat Penulisan
1.5.1. Manfaat Penulisan Bagi Penulis
a. Menambah
wawasan bagi penulis
b. Penulis
dapat mengetahui tentang perawatan tanaman kelapa sawit
c. Memberikan
informasi tentang penanggulangan gulma pada tanaman kelapa sawit
1.5.2. Manfaat Penulisan Bagi Pembaca
a. Dapat
memberikan informasi bagi pembaca tentang teknik perawatan tanaman kelapa sawit
b. Agar
pembaca dapat memahami akan pentingnya tanaman kelapa sawit
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
TENTANG PERAWATAN KELAPA SAWIT
2.1.Mengenal
Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman
perkebunan pentng penghasil minyak industri, maupun bahan bakar nabati
(biodisel). Tanaman kelapa sawit berasal dari guinea (pantai barat Afrika)
tanaman kelapa sawit adalah termasuk anggota family palmae yang merupakan golongan keras minyak
nabati ( mangoen soekarjo dan tajib.
2003)
2.2.Jenis
Kelapa Sawit
Kelapa sawit termasuk
tanaman berumah satu (monocious) yaitu tanaman yang memliki bunga betina dalam
satu tanaman kedua jenis bungan termasuk keluar dari ketiak pelepah daun dan
berkembang secara berpisah. Bunga dapat menyerbuk sendiri maupun menyerbuk
silang, tanaman kelapa sawit dapat dibagi menjadi bagian vegetatife dan bagian
generatife. Bagian vegetatife terdiri dari akar, batang, dan daun. Sedangkan
bagian generatife adalah buah (mongoen soekarjo dan tajib, 2003)
2.3.Pemeliharaan
Tanaman Kelapa Sawit
Pemeliharaan tanaman
merupakan salah satu tindakan yang sangat penting yang menentukan masa
produktif tanaman pemeliharaan bukan hanya ditujukan pada tanaman tetapi juga
pada media tumbuh. Meskipun tanaman dirawat dengan baik namun jika perawatan
tanah diabaikan maka tidak akan banyak memberi manfaat pemeliharaan tanaman
kelapa sawit yang belum menghasilkan dan sudah menghasilkan memiliki beberapa
berbedaan. Kegiatan yang perlu didalam pemeliharaan untuk tanaman belum
menghasilkan dan tanaman menghasilkan berbeda. Pemeliharaan tanaman kelapa
sawit yang belum menghasilkan meliputi
perawatan tanaman, perawatan piringan, pemangkasan, pemupukan. (suwarto,
2010)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat Penelitian
PT.BNIL PLASMA BAWANG
SAKTI, unit V, Kampung Panca Karsa Purna Jaya.
3.2.
Jadwal Penelitian
Observasi dilakukan pada :
Hari :
Sabtu
Tanggal ` : 24 Januari 2015
3.3.
Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan
laporan ini penulis mengumpulkan data dengan cara:
1.
Library Research
Yaitu
dengan melakukan telaah pustaka dengan membaca beberapa buku yang berhubungan
dengan permasalah yang diteliti.
2.
Pencarian website
Yaitu
dengan cara mengumpulkan bahan dari berbagai website atau situs yang
berhubungan dengan pembahasan karya tulis
3.
Wawancara
Yaitu melakukan
wawancara secara langsung dengan Bapak Kurniadi S.Sp
3.4.Metode Analisis Data
Analisis
data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif. Diskriptif
kualitatif yaitu mengumpulkan data yang telah ada kemudian data itu dikelompokkan dalam kategori-kategori
berdasarkan perumusan masalah, jenis data tersebut dengan tujuan dapat
menggambarkan permasalah yang diteliti kemudian dianalisa dengan menggunakan
pendapat atau teori para ahli yang relevan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Singkat Penyebaran
Kelapa Sawit
Pada awalnya bangsa portugis
mengenal tanaman kelapa sawit saat melakukan perjalanan ke Pantai Gading (Ghana).
Mereka heran ketika menyaksikan penduduk
setempat menggunakannya untuk memasak dan sebagai bahan kecantikan. Tanaman kelapa sawit masuk Indonesia dan
daerah lain di Asia sebagai tanaman hias sekitar tahun 1848
Dearah pertama di indonesia yang
diketahui sangat cocok untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit ini adalah
Sumatra Utara perkebunan kelapa sawit di Indonesia dilakukan oleh beberapa perusahaan
perkebunan kelapa sawit. Di pulau Sumatera saja hingga tahun 1920 sudah puluhan
perusahaan perkebunan yang menanam kelapa sawit masa suram bagi tanaman kelapa
sawit sempat terjadi pada waktu penjajahan Jepang, yang mengakibatkan kebun
kelapa sawit diganti dengan tanaman
pangan. Hal ini menyebabkan pabrik-pabrik pengolahan tidak lagi berproduksi
potensi areal perkebunan Indonesia masih terbuka luas untuk tanaman kelapa
sawit upaya perluasan perkebuanan komoditas kelapa sawit dilaksanakan dengan
jangkauan daerah pemanenan meluas keluar dari daerah.
4.2.
Perawatan Tanaman Kelapa Sawit
Perawatan
tanaman merupakan salah satu tindakan yang sangat penting dan menentukan masa
produktif tanaman perawatan bukan hanya ditujukan terhadap tanaman, tetapi juga
, media tumbuh (tanah) walaupun tanaman
dirawat dengan baik. Tetapi perawatan tanah diabaikan maka tidak akan banyak memberi manfaat
perawatan tanaman kelapa sawit meliputi :
4.2.1.
Penyulaman
Penyulaman
bertujuan mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhan kurang baik dengan
tanaman yang baru kematian atau kurang baiknya pertumbuhan tanaman dapat
disebabkan beberapa hal, yaitu penanaman yang kurang teliti, kekeringan,
terendam air, terserang hama dan penyakit. Penanaman dikatakan berhasil jika
jumlah tanaman yang disulam maksimum 2-3% dari seluruh bibit yang ditanam. Pada
perkebunan besar jumlah cadangan bibit dapat dicapai 5% dari jumlah bibit yang
ditanam. Saat yang baik untuk melakukan penyulaman adalah musim hujan bibit
yang digunakan untuk penyulaman adalah yang berumur 12-14 bulan dan
perkembangannya sehat.
4.2.2.
Pengendalian Gulma
Gulma yang tumbuh disekitar bibit tanaman kelapa
sawit perlu diberantas sebab dapat merugikan tanaman pokok bahkan menurunkan
produksi gulma menjadi tanaman pokok berkompetisi dalam memperoleh air, unsur
hara, cahaya maupun oksigen selain itu, gulma dapat berperan sebagai tanaman
inang bagi hama dan penyakit pada dasarnya ada 3 cara pemberantasan gulma,
yaitu, :
4.2.2.1.
Pemberantasan Secara Mekanis ( Manual)
Secara
langsung alat yang digunakan antara lain sabit, cangkul, dan gardu.
Pemberantasan mekanis dapat dilakukan dengan cara penyiangi bersih pada daerah
piringan dan penyiangan untuk jenis rumput tertentu, seperti alang-alang pemberantasan dapat dilakukan 5-6 kali pada
tahun pertama atau tergantung keadaan perkebunan.
4.2.2.2. Pemberantasan Secara
Kimiawi
Pemberantasan
ini dengan menggunakan herbisida keuntungannya adalah penggunaan tenaga kerja
yang relatife sedikit. Namun, cara ini dapat menggangu organisme lain dan
kelestarian alam.
4.2.2.3. Pemberantasan Secara
Biologi
Pemberantasan
ini dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan tertentu yang bertujuan untuk mengurangi
pengaruh buruk dari gulma.
4.2.3.
Pemangkasan
Pemangkasan adalah pembuangan
daun-daun tua tanaman kelapa sawit dengan menggunakan alat dodos, arit
bergagang, bambu panjang, atau kampak petir. Untuk tanaman muda yang belum
menghasilkan buah. Pemangkasan dilakukan 6 bulan sekali dan untuk tanaman yang
pernah berbuah. Dilakukan 8 bulan sekali
Terdapat
tiga jenis pemangkasan yaitu :
a. Pemangkasan
pasir
Pembuangan daun kering. Buah
pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan
produktif
Memotong daun yang tumbuhnya saling
menumpuk untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan
pemeliharaan
Pembuangan daun-daun yang saling
menumpuk sacara rutin hingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54
helai.
4.2.4.
Pemupukan
Salah satu tindakan perawatan tanaman yang
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman adalah pemupukan.
Pemupukan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara didalam tanah
terutama agar tanaman menyerapnya sesuai dengan kebutuhan dengan pemupukan
dapat meningkatkan produktifitas tanaman, pemberian pupuk pada tanaman harus
memperihatikan beberapa hal yang terjadi karena keefektifan pemberian pupuk,
diantaranya daya serap akar tanaman, cara pemberian dan penempatan pupuk,
waktu, pemberian, serta jenis dan dosis pupuk.
Proses
pemupukan
Umur mingguan
|
Dosis garam / pohon
|
||
Urea
|
Compound”
|
Compound”
|
|
4,5,6,7
8,9,10,11,12,13,14,15,16,
18 ,20,22,24,28,30,32,34,36,38,40,42,44,46,48
|
0.125
|
15,15,6,4
1,0
1,5
|
12,12,17,2
5,
10
15
20
30
|
Keterangan:
I.
Urea diberikan dalam larutan 0,5 %
sebanyak 25 cc /bibit
II.
Jika tidak tersedia pupuk 15.15.64 dapat
diganti dengan pupuk SA: Rp. Mop kies = 7:5:1:1 (terpisah
III.
Jika tidak tersedia pupuk 12.12.17.2
dapat diganti dengan pupuk SA:Rp: Mop: Kies – 6:3:3:1 (terpisah)
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan informasi, maka dapat disimpulkan :
Cara perawatan pada tanaman kelapa sawit yaitu
pertama perawatan dalam penanaman kelapa sawit harus lebih diutamakan karena
menentukan hasilnya dengan cara sebagai berikut: penyulaman, penyulaman
bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati kurang baik. Pengendalian gulma,
pada dasarnya ada tiga cara pemberantasan gulma yaitu pemberantasan dengan cara
manual, pemberantasan dengan cara kimiawi , pemberantasan dengan cara biologi; pemangkasan: pemangkasan adalah
pembuangan daun-daun tua tanaman kelapa sawit . pemupukan : pemupukan bertujuan
untuk menambah ketersediaan unsure hara didalam tanah terutama agar tanaman
dapat menyerapnya sesuai dengan kebutuhan.
5.2.
Saran
Untuk
memberantas gulma tanaman kelapa sawit perlu dilakukan tindakan pencegahan
sendiri mungkin, karena dapat mengurangi resiko yang lebih besar dari dampak
yang ditimbulkan oleh gulma tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
·
PT BNIL PLASMA BAWANG SAKTI ( Kelapa
Sawit ), 1995, Brosur Proses Perawatan Kelapa Sawit.
·
PT BNIL PLASMA BAWANG SAKTI ( Kelapa
Sawit ), 1995, Buku Panduan Proses Perawatan Kelapa Sawit.
LAMPIRAN
1 comment:
terima kasih. tulisan ini bermanfaat bagi saya.
Post a Comment