API
UNGGUN
NAMA
: TUTIK HANDAYANI
DOSEN
: Drs. TASMAN KUSRIN, M.Pd
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
AL-ISLAM TUNAS BANGSA
TA.
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami
dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Api Unggun Pramuka ” Meskipun
banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam
mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun
tidak.langsung,dalam.pembuatan.karya.ilmiah.ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita,bersama.
Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik.lagi.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita,bersama.
Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik.lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................
A.
Pengertian
Api Unggun......................................................
B.
Makna dan Fungsi api unggun pada kegiatan
Pramuka.....
C.
Makna dan Pesan Moral api unggun...................................
D.
Api unggun sebagai sarana pendidikan .............................
BAB III PENUTUP.......................................................................
A.
Kesimpulan...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
·
Api unggun merupkan salah satu bentuk
kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun
digunakan sebagai tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan
menjauhkan diri dari gangguan binatang buas
·
Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan api
unggun dilaksanakan sebagai acara hiburan dengan suasana yang riang gembira.
·
Tujuan diselenggarakannya api unggun adalah
untuk mendidik dan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri
melalui cara berpentas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN API UNGGUN
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari
sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting,jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemahatau melakukan kegiatan di alam
terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang
buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, atau sebagai perapian untuk
memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun
untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar
dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat
besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian
dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di
antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga
kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat
lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit
menyala.
1.
Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya
:
·
Mempererat persaudaraan.
·
Memupuk kerjasama ( Gotong Royong )
·
Menambah rasa keberanian dan
kepercayaan diri
·
Membuat suasana kegembiraan dan
kebebasan
·
Mengembangkan bakat dan kreativitas
·
Memupuk disiplin bagi pelaku dan
penonton
2. Tata cara
pelaksanaan api unggun
·
Tempat diselenggerakanya api unggun adalah di
medan terbuka, berupa lapangan yang cukup luas,
tanahnya kering dengan permukaanya rata.
·
Bila api unggu dilaksanakan dilapangan
berumpu yang tumbuh dengan baik, maka pada tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya
dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun
selesai.
·
Setelah kegiatan api unggun selesai, lokasi
api unggun harus bersih seperti semula, tidak terlihat bekasnya.
·
Tidak merusak lingkungan.
3. Api unggun dapat
diikuti pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka tidak diperkenan
mengadakan kegiatan api unggun, karena :
·
Cuaca dimalam hari di alam terbuka sangat
rawab bagi kesehatan anak usia Siaga.
·
Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan
diri sehingga sangat menghawatirkan bila mengikuti kegiatan api unggun.
·
Kegiatan pengganti api unggun untuk anak
Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk pesta siaga, panggung
gembira, lagu dan sebagainya.
4. Macam-macam
bentuk api unggun
·
Bentuk Piramid di bagi dalam 2 bentuk api
unggun : Berbentuk Segi Tiga dan berbentuk Segi Empat
·
Bentuk Pagoda : Di tengah terdapat kayu besar
yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, di
tengah-tengah diberi kayu yang mudah terbakar
·
Bentuk Pagoda Roboh :Ujung kayu diatur agar
di tengah-tengah. Di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang
mudah dibakar, Pagoda Roboh di buat bilamana bentuk dan panjang kayu tidak
sama.
·
Bentuk Kursi : Bentuk unggun seperti kursi,
menggunakan kayu yang diletakan berjajar seperti kursi.
5. Acara Api Unggun
·
Pada acara api unggun peserta menciptakan
suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak
dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen, dll
·
Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu
dibentuk tim pelaksana yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya api
unggun serta melakukan pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara
selesai.
·
Pembina Pramuka yang mengikuti acara api
unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun
berlangsung.
" api unggun sebagai kegiatan di alam
terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga
tepat kiranya bila api unggun dinyatakan sebagai alat pendidikan.
Penyelenggaraan dapat diprogramkan secara terbuka di Gugusdepan maupun Kwartir
Ranting" (enan_chiko
Dalam sebuah perkemahan salah satu kegiatan yg paling di tunggu oleh peserta perkemahan adalah kegiatan api unggun. Tanpa adanya kegiatan api unggun, sebuah kegiatan perkemahan pramuka terasa se akan bagaikan sayur tanpa garam.Oleh karena itu kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan merupakan kegiatan yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh pramuka ketika mengadakan perkemahan.
Berikut ini beberapa makna yg dapat
di capai ketika mengikuti kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan :
1.Mendapatkan kehangatan
Tidak
dapat di pungkiri, biasanya suasana di bumi perkemahan sangatlah dingin,
apalagi ketika berkemah di daerah pegunungan, oleh karnanya api unggun
merupakan salah satu solusinya.Dengan adanya api unggun ini para pramuka atau
anggota yg berkemah akan mendapatkan kehangatan.
2.Menimbulkan Semangat
Biasanya
kegiatan api unggun di laksanakan pada malam-malam terakhir kegiatan
perkemahan, di mana semua atau sebagian peserta telah merasa lelah, letih,
capek dan jenuh. Nah, disini api unggun kembali menjadi solusi karna api unggun
melambangkan kobaran semangat yang membara dan seakan-akan tidak boleh padam,
begitu pula pramuka semangatnya janganlah sampai padam.Itulah sebabnya di dalam
penyulutan api unggun biasanya di mulai dengan upacara untuk memberi kesempatan
kepada seluruh peserta untuk menghayati makna api unggun tersebut.
3.Mencari Kegembiraan
Mengingat
pada akhir perkemahan suasana peserta yg telah merasa lelah, letih, capek, dan
jenuh sementara pramuka itu harus selalu senang dan bergembira, maka lagi-lagi
api unggun menjawab permasalahan itu.Itu sebabnya ketika penyulutan api unggun
selesai di lanjutkan dengan atraksi seni, baik itu menyanyi maupun keterampilan
lainnya yg semuanya bertujuan untuk membuat semua yg hadir merasa senang dan
melupakan rasa lelah,letih, capek dan jenuh yg di rasakannya.
sekian, semoga bermanfaat....
C. MAKNA DAN PESAN MORAL API
UNGGUN
Suasana rekreatif menjadi ciri khas kegiatan kepramukaan selama ini. Kegiatan kepramukaan di alam terbuka sangat relevan dengan upaya penegmbangan kecerdasan kinestesis (gerak tubuh) dan spasial (keruangan) terkait peningkatan mutu pendidikan formal.
Suasana rileks dan riang gembira merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran nilai dan sikap dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa seutuhnya. Acara bersifat rekreatif bermanfaat dalam mengembalikan kesegaran siswa dari kepenatan aktivitas belajar sehari-hari.
Api unggun mengandung makna dan pesan moral yang luas. Acara ini memiliki aura sakral, wibawa, dan penuh rasa khidmat terkait acara pelantikan anggota baru pramuka. Kegiatan api unggun pun menjadi momen yang menyenangkan ditunggu para anggota pramuka. Sesuai tradisi, api unggun sebagai mata acara penutup kegiatan perkemahan menampilkan berbagai suguhan hiburan bersifat atraktif, kreatif dan rekreatif. Semua dengan membentuk lingkaran bisa dengan santai melepas lelah setelah mengikuti serangkaian materi.
Acara ini dikemas sebagai ajang kreasi siswa
menampilkan atraksi ketangkasan, pentas seni, dan aneka kreasi lainnya. Setiap
regu yang tampil berusaha memuaskan penonton dengan suguhan atraksi memikat.
Sebaliknya apresiasi diberikan peserta dengan sambungan hangat disertai aplaus
tepuk tangan. Tentu saja bagi yang tampil, mampu memberi spirit, kebanggaan,
dan rasa percaya diri. Acara api unggun pun dapat dijadikan arena memperluas
persaudaraan dan memperkokoh tali persahabatan sehingga mengeliminasi perilaku
kekerasan seperti perkelahian dan tawuran antarsiswa.
Esensi acara api unggun dalam kegiatan kepramukaan bukanlah sekedar acara begadang atau hura-hura layaknya acara camping ala remaja sekarang. Di bawah kendali instruktur atau pembina pramuka, acara api unggun senantiasa mengedepankan norma dan etika. Bbeberapa pedoman pelaksanaan api unggun mengharuskan semua yang terlibat (1) menjaga ketertiban dan sopan santun; (2) menghindari ucapan kotor dan negatif; (3) tidak merusak lingkungan; (4) menciptakan kesan terbaik bagi peserta; (5) jangan lupa mematikan api dan membersihkan sampah di sekitar lokasi.
Dalam memilih lokasi kegiatan api unggun
direkomendasikan dilaksanakan di tanah lapang (rata) bernuansa alam terbuka
jauh dari pemukiman penduduk, dan sangat baik dilakukan di malam cerah dengan
langit berbintang. Api unggun pun dirasakan manfaatnya langsung oleh peserta,
seperti menghangatkan badan, menerangi kegelapan, dan dapat mengusir binatang
buas.
Secara fisik, api unggun hanyalah sejumlah
ranting disusun berunggun-unggun (bertumpuk) kemudian dibakar. Bentuknya bisa
menyerupai piramida, segitiga, bujur sangkar atau pagoda tegak. Penataan ruang
sedemikian rupa, maksudnya untuk memberi ruang bagi udara (Oksigen) agar kayu
dapat terbakar sempurna. Setiap regu secara rawe-rawe lantas, malang-malang
putung (bergotong royong) mengumpulkan ranting-ranting dan potongan kayu kering
sebagai bahan baku membuat api unggun.
Kondisi realitas sekarang, di mana guru
banyak disibukkan oleh kegiatan kurikuler dalam proses kegiatan
belajar-mengajar sehingga kegiatan kepramukaan lebih banyak ditangani kakak-kakak
(senior) dan Ambalan/Racana di wilayah sekitarnya. Padahal, segala perhatian
tersebut bukan cuma tugas guru selaku pembina pramuka, guru lain pun diharapkan
turut memberi dukungan dengan sesekali mendampingi kegiatan siswa seperti pada
saat kegiatan api unggun in
Sejak zaman dahulu nenek moyang kita tidak akan pernah melupakan api unggun sebagai penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu api unggun juga berguna sebagai media pertemuan untuk musyawarah, menghakimi pelanggaran, bergembira, pesta dan Pembinaan.
Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh kembangkan dalam
kegiatan Kepramukaan sebagai alat pendidikan. Bahan yang diperlukan dalam api
unggun ialah kayu.
Api unggun dalam pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan dialam terbuka khususnya pada malam hari. Api unggun sebagai kegiatan dialam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya jika dikatakan bahwa api unggun merupakan suatu alat pendidikan.
Api unggun dalam pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan dialam terbuka khususnya pada malam hari. Api unggun sebagai kegiatan dialam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya jika dikatakan bahwa api unggun merupakan suatu alat pendidikan.
Api unggun bukan sebagai alat penyembahan atau untuk disembah. pandangan itu
tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam dasa dharma pramuka
kesatu yakni "Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa". Nilai pada dasa dharma pertama jelas menggambarkan bahwa api
unggun bukan sebagai alat untuk disembah oleh pramuka. namun, didalamnya
terdapat berbagai macam nilai-nilai yang ditanamkan. menilikmetode pengajaran pramuka yang salah satu isinya
menggambarkan bahwa kegiatan kepramukaan dilakukan dialam bebas.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam api unggun.
- Tempat
api, unggun berbentuk lingkarangan besar, api terletak ditengah
- Biadanya
diadakan atraksi-atraksi pendek dan tegas dengan alat seadanya
- Tidak
diperkenankan gaduh mengeluarkan yel-yel, bilamana ada regu yang sedang
mempertujukan atrasi-atarksi.
- Api
unggun bukan tempat tontonan, tetapi semua harus ikut berganti-ganti
mengisi acara.
Api unggun dapat diikuti oleh pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka
siaga tidak diperkenankan mengadakan kegiatan Api unggun, karena :
- Cuaca
malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak usia siaga
- Anak
usia siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan
bila mngikuti Api unggun.
- Kegiatan
pengganti api unggun untuk siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam
bentuk peseta siaga, panggung gembira, gerak, lagu dan sebagainya
Nilai pendidikan dari api unggun diantaranya :
- Mempererat
persaudaraan
- Memupuk
kerja sama (gotong royong)
- Menambah
rasa keberanian dan kepercayaan diri
- Membuat
suasana gembira dan kebebasan
- Mengembangkan
bakat dan kreatifitas
- Memupuk
disiplin bagi pelaku dan penonton
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
berbagai uraian di atas tentunya kita bisa tahu bahwasannya api unggun bukan
lah sesembahan terhadap api melainkan memiliki fungsi tersendiri di antaranya
manfaat api unggun adalah Mempererat persaudaraan,
memupuk kerjasama (gotong royong), menambah rasa keberanian dan kepercayaan
pada diri sendiri, mengembangkan bakat, membuat suasana kegembiraan dan
kebebasan, memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton. Dan tentunya perkemahan
tanpa adanya api unggun bisa dikatakan acara tersebut kurang lengkap ibarat
kata bagaikan sayur tanpa garam.
DAFTAR
PUSTAKA
1 comment:
https://candrajunie.blogspot.com
Post a Comment