KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah saya yang berjudul
“Negosiasi” ini tanpa ada masalah atau perihal sedikitpun.
Adanya pun makalah ini dibuat sesuai dengan aturan dan perintah yang telah
dikeluarkan oleh guru saya yang bertujuan sebagai tugas dan nilai tambah saya
dalam pelajaran yag digelutinya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah saya yang tidak
sempurna ini. Saya juga meminta maaf apabila ada kesalahan-kesalahan yang
terjadi dalam penyusunan makalah ini karena saya pun sebagai penyusun hanyalah
manusia biasa.
Dengan ini, saya berharap makalah saya ini dapat bermanfaat
kedepannya bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang....................................................................................................
B.
Rumusan Masalah................................................................................................
C. Tujuan penulisan .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi Negosiasi..........................................................................................
B.Langkah-langkah dalam melakukan Negosiasi...................................................
C.Negosiasi antara penjual dan pembeli.................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan dan saran .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang
terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan. Menurut KBBI, Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan
jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok
atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lain.
Negosiasi
merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi
kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama dan
kompetisi. Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi,
kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu. Contoh kasus
mengenai negosiasi, seperti Christoper Columbus meyakinka. Ratu Elizhabet untuk
membiayai ekspedisinya saat Inggris dalam perang besar yang memakan banyak
biaya atau sengketa pulau Sipadan – Ligitan - pulau yang berada di perbatasa
Indonesia dengan Malaysia – antara Indonesia dengan Malaysia.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Definisi negosiasi ?
b.
Apa langkah – langkah dalam melakukan negosiasi ?
C. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk
mengetahui pentingnya negosiasi dalam dunia bisnis. Serta menganalisis mengenai
proses negosiasi, ketrampilan dalam negosiasi, dan tipe-tipe negosiator
secara lebih jelas.
b. Mengetahui
pengalaman bernegosiasi yang saya miliki.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI NEGOSIASI
Definisi negosiasi secara
formal dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertemuan bisnis antara dua pihak
atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan bisnis. Negosiasi merupakan
perundingan antara dua pihak dimana didalamnya terdapat proses memberi,
menerima, dan tawar menawar. Selain itu negosiasi juga merupakan ijab kabul
dari sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk saling
memberi dan menerima atas sesuatu yang ditentukan dengan kesepakatan bersama.
· Keterampilan
– keterampilan dasar
Berikut ini adalah
keterampilan-keterampilan dasar dalam bernegosiasi yaitu :
1.
Ketajaman pikiran / kelihaian
2.
Kesabaran
3.
Kemampuan Beradaptasi
4. Daya
tahan
5.
Kemampuan bersosialisasi
6.
Konsentrasi
7.
Kemampuan berkomunikasi
8.
Memiliki selera humor
· Kriteria
Negosiasi
Adapun criteria dalam
melakukan negosiasi antara lain :
1. Ada
pihak – pihak yang terlibat
2. Ada
tujuan yang hendak dicapai setiap pihak
3. Ada
permasalahan yang dibahas
4. Ada
proses tawar-menawar
5. Ada
harapan mencapai kesepakatan
· B. LANGKAH – LANGKAH DALAM
MELAKUKAN NEGOSIASI
1. Persiapan
Langkah
pertama dalam melakukan negosiasi adalah langkah persiapan. Persiapan yang baik
merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi yang akan kita lakukan. Hal
tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang kita butuhkan dalam melakukan
negosiasi. Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah
menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini
harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi.
Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan untuk melakukan
tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi
adalah kesiapan mental kita. Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak
tegang. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan relaksasi. Bagi kita
yang menguasai teknik pemrograman kembali bawah sadar (subconscious
reprogramming) kita dapat melakukan latihan negosiasi dalam pikiran bawah sadar
kita, sehingga setelah melakukannya
berkali-kali secara mental, kita
menjadi lebih siap dan percaya diri.
a.
Pembukaan
Mengawali
sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu
menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai.
Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki
rasa percaya diri, ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita melakukan
negosiasi. Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi
yaitu: pleasant (menyenangkan), assertive (tegas, tidak plin-plan), dan firm
(teguh dalam pendirian). Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan dalam
mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan memberikan perasaan
nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. Berikut ada beberapa tahapan dalam
mengawali sebuah negosiasi:
a.
Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki ruangan negosiasi;
b.
Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
c.
Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d.
Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan.
Selanjutnya dalam pembicaraan awal,
mulailah dengan membangun common ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan
antar kedua pihak dan dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki
perbedaan, kedua pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan dasar
untuk membangun rasa percaya.
b. Memulai proses
negosiasi
Langkah
pertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan (proposing) apa yang
menjadi keinginan atau tuntutan kita. Yang perlu diperhatikan dalam proses
penyampaian tujuan kita tersebut adalah:
a.
Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan pada materi
pokok
negosiasi;
b.
Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat
dan penuh
percaya diri;
c. Tekankan bahwa anda atau
organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan mereka;
d. Sediakan ruang untuk manuver atau
tawar-menawar dalam negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak;
e. Sampaikan bahwa ”jika mereka
memberi anda ini anda akan memberi mereka itu – if you’ll give us this, we’ll
give you that.” Sehingga mereka mengerti dengan jelas apa yang harus mereka
berikan sebagai kompensasi dari apa yang akan kita berikan.
f. Hal kedua dalam tahap permulaan
proses negosiasi adalah mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau
yang menjadi tuntutan pihak lain. Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan
dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana mengartikan gerakan
tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan selalu membangun kontak mata
dengan pembicara dan kita berada dalam kondisi yang relaks namun penuh
perhatian.
a. Zona Tawar Menawar (The Bargaining
Zone)
Dalam
proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui
apa itu The Bargaining Zone (TBZ). TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi
oleh harga penawaran pihak penjual (Seller’s Opening Price) dan Tawaran awal
oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer). Di antara kedua titik tersebut terdapat
Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada
sisi pembeli dan Seller’s Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s
Lowest Price pada isi pembeli. Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik
adalah terjadi di dalam wilayah
yang disebut Final Offer Zone yang
dibatasi oleh Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya
kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual
dalam wilayah Final Offer Zone.
b. Membangun Kesepakatan
Babak
terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan dan menutup
negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak melakukan jabat
tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan (deal or agreement) telah dicapai dan
kedua pihak memiliki komitmen untuk melaksanakannya.
Yang
perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai kesepakatan kalau
sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk
mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari
kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan.
Karena
itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui
sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak
tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang
tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal
tersebut berarti membuang waktu dan energi kita. Untuk itu perlu dicari jalan
lain, seperti misalnya: conciliation, mediation dan arbitration melalui pihak
ketiga.
Demikian
sekilas mengenai negosiasi, yang tentunya masih banyak hal lain yang tidak bisa
dikupas dalam artikel pendek. Yang penting bagi kita selaku praktisi Mandiri,
kita harus tahu bahwa negosiasi bukan hal yang asing.
Setiap
kita adalah negosiator dan kita melakukannya setiap hari setiap saat. Selain
itu negosiasi memerlukan karakter (artinya menggunakan seluruh hati dan pikiran
kita), memerlukan penguasaan metoda atau pun teknik-tekniknya dan memerlukan
kebiasaan dalam membangun
perilaku bernegosiasi yang baik dan
benar.
C NEGOSIASI ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI
CONTOH 1
Penjual : Mau cari Apa Mas?
Deni : Hmm, Baju yang ini harganya berapa ya?
Penjual : Kalau yang ini harganya 150.000
Deni : Wah ko' mahal sekali Mba?
Penjual : Iya, soalnya bahannya bagus dan juga limited edition
Deni : Iya memang benar bahannya bagus, tapi apakah harganya tidak bisa kurang?
Penjual : Baiklah saya kurangi,jadi 145.000 gimana?
Deni : Wah itu masih kemahalan Mba, kurangi sedikit lagi Mba
Penjual : Ga bisa Mas ini saja sudah murah
Deni : Gimana kalau 140.000 Mba?
Penjual : Ga bisa Mas, itu sudah paling murah
Deni : Ayolah Mba ini buat oleh-oleh saya di rumah
Penjual : Baiklah buat Mas saya bolehkan, mau beli apalagi?
Deni : Tidak ini saja, ini Uangnya.
Penjual : Ya, terimakasih
Deni : sama-sama
CONTOH 2
1.
Penjual : Good
morning, Mam. Selamat pagi.
2. Pembeli : Selamat pagi.
3. Penjual : Mari, mau beli apa?
4. Pembeli : Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?
5. Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau yang kecil?(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli)
6. Pembeli : Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada?
7. Penjual : Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.
8. Pembeli : Ya, dari kayu tidak apa-apa.(Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)
9. Penjual : Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.
10. Pembeli : Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
11. Penjual : Tiga ratus ribu.
12. Pembeli : Wah, mahal. Dua ratus ribu ya?
13. Penjual : Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal.
14. Pembeli : Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu.
15. Penjual : Belum boleh. Naik sedikit, Mam.
16. Pembeli : Dua ratus tujuh puluh lima ribu.
17. Penjual : Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?18. Pembeli : Tidak. Itu saja. Ini uangnya.(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).
19. Penjual : Ya, terima kasih.
20. Pembeli : Terima kasih. Bye, bye.
21. Penjual : Have a nice day.(Pembeli pergi meninggalkan kios itu)
2. Pembeli : Selamat pagi.
3. Penjual : Mari, mau beli apa?
4. Pembeli : Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?
5. Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau yang kecil?(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli)
6. Pembeli : Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada?
7. Penjual : Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.
8. Pembeli : Ya, dari kayu tidak apa-apa.(Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)
9. Penjual : Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.
10. Pembeli : Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
11. Penjual : Tiga ratus ribu.
12. Pembeli : Wah, mahal. Dua ratus ribu ya?
13. Penjual : Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal.
14. Pembeli : Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu.
15. Penjual : Belum boleh. Naik sedikit, Mam.
16. Pembeli : Dua ratus tujuh puluh lima ribu.
17. Penjual : Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?18. Pembeli : Tidak. Itu saja. Ini uangnya.(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).
19. Penjual : Ya, terima kasih.
20. Pembeli : Terima kasih. Bye, bye.
21. Penjual : Have a nice day.(Pembeli pergi meninggalkan kios itu)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Negosiasi adalah proses tawar-menawar ataupun kesepakatan yang terjadi antara
kedua pihak agar keduanya mendapatkan keuntungan ataupun kesepakatan bersama.
Negosiasi sudah hampir setiap hari dilaksanakan di dalam kehidupan setiap
manusia di bumi ini jadi hendaklah kita bernegosiasi dengan cara yang baik
sesuai dengan yang telah diajarkan dengan memandang tingkat kesopanan dan
keramah-tamahan yang tinggi.
Karena itu, dengan adanya makalah ini saya berharap agar kita dapat mengubah
cara negosiasi kita yang salah agar menjadi lebih baik lagi sehingga juga dapat
meningkatkan akhlak manusia menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Creative Negotiating, Stephen Kozicki, Adam Press, 1998
7 Habits of Highly Effective People, Stephen Covey, Free Press, 2004
Situational Leadership II, Ken Blanchard, et.al, The Ken Blanchard Company, 2005
The Heart of A Leader, Ken Blanchard, Cook Communication, 2005
Komunikasi Bisnis, Yatri Indah Kusumastuti, IPB Press, 2009
Seni Negosiasi, Roger Dawson, Gramedia Pustaka Utama, 2010
No comments:
Post a Comment