BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Candi Prambanan adalah salah satu candi terbesar yang ada di
Indonesia dan merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia
baik sebagai objek wisata maupun sarana keagamaan. Candi ini merupakan candi
yang bercorak Hindu sesuai dengan fakta sejarah yang ada.
Candi ini terbilang cukup unik dan
menarik karena pada awalnya candi ini dibangun tidak menggunakan semen atau
perekat lainnya. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari dan akhirnya
menyusunnya dalam bentuk sebuah karya tulis Karya tulis ini ditulis berdasarkan
hasil kunjungan ke Candi Prambanan yang terletak di daerah Prambanan
Sleman-Yogyakarta. Dalam penulisan karya tulis ini, penulis memiliki beberapa
alasan yaitu penulis secara langsung mengamati candi dan wisata yang ditawarkan
di sekitar candi prambanan.
1.2
Dasar Penulisan
Dasar penulisan karya tulis ini :
1) Program tahunan SMA
Negeri 1 Pagar Dewa tentang pembuatan karya tulis sebagai salah satu penilaian
praktik pelajaran Bahasa Indonesia.
2) Rapat OSIS SMA
Negeri 1 Pagar Dewa tanggal tentang pelaksanaan studi wisata ke Yogyakarta dan
Bandung.
1.3
Permasalahan
1. Bagaimana cara melestarikan candi
prambanan?
2. bagaimana cara menjaga kebersihan, ketertiban dan
kenyamanan pengunjung?
1.4
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara
melestarikan candi prambanan?
2. untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan, ketertiban
dan
kenyamanan
pengunjung?
1.5
Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah wawasan tentang arti pentingnya
melestarikan candi prambanan
2. untuk referensi adik kelas yang ada di SMA Negeri 1 Pagar Dewa.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1.Pengertian Candi
Candi
adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal
dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Namun
demikian, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh
masyarakat untuk
menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa
Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan,
gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari
kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya
candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal
contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati. Sebuah candi tidaklah di
bangin tanpa arti, melainkan terdapat filosopi-filosopi yang menyertainya,
seperti struktur, bentuk, dan lain sebagainya. Suatu candi di masa lampau
biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang agamanya, yaitu
Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi.
2.2.Candi Prambanan
Candi Prambanan
terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang lebih 17 km ke arah timur
dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya
hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga tidak sulit untuk
menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata yang yang terletak pada ketinggian
154 m di atas permukaan laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman.
sedangkan sebagian lagi masuk dalam wilayah Klaten. Secara administratif
kompleks candi ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Masyarakat
menyebut candi ini dengan nama candi Larajonggrang, suatu sebutan yang
sebenarnya keliru. Rara dalam bahasa Jawa untuk menyebut anak gadis. Dalam
cerita rakyat, Rara Jonggrang dikenal sebagai putri Prabhu Ratubaka yang
namanya diabadikan sebagai nama peninggalan kompleks bangunan di perbukitan
Saragedug sebelah selatan Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan candi
Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan
candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi
Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya,
yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti
Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum
Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada
masa pemerintahan Rakai Pikatan.
BAB III
METODOLOGI
Dalam penyusunan karya tulis ini,
penulis menggunakan beberapa metode-metode penulisan. Adapun metode tersebut
adalah :
3.1
Metode Observasi
Yaitu proses
pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan lalu mencatatnya dengan
sistematis terhadap obyek. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode ini agar
lebih jelas dan secara langsung dapat mengetahui Candi Prambanan yang berada di
Daerah Prambanan.
3.2
Studi Pustaka
Yaitu penulis membaca
dan mengkaji buku-buku dan brosur yang membahas tentang candi prambanan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Sejarah Berdirinya Candi Prambanan
Candi
Prambanan merupakan candi hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti Sanjaya
pada abad IX, ditemukanya tulisan nama Pikatan pada candi ini yang menimbulkan
pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan kemudian diselesaikan oleh
raja Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M “Prasasti
Siwargiha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukan sebagai raja
yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur
berkaitan tidak terawatnya candi di daerah ini di tambah terjadinya gempa bumi
serta beberapa kali letusan gunung merapi menjadikan candi prambanan runtuh
tinggal puing-puing batu yang berserakan. Apalagi ditambah dengan gempa pada
tahun 2006, Usaha pemugaran pun mulai dilakukan.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran
Candi induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir.
Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia Pertama. Komplek percandian
prambanan terdiri atas bawa, latar tengah dan latar atas (Latar Pusat) Latar
bawah tak berisi apapun. Didalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi
parawa. Latar pusat adalah latar terpenting diatas berdiri 6 buah candi besar
dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang paling berhadapan. Deret
pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret kedua yaitu
candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada ujung lorong yang memisah kedua
deretan candi tersebut terdapat candi apit secara keseluruhan percandian ini
terdiri atas 240 buah candi.
4.2
Deskripsi Bangunan Candi Prambanan
Denah asli Candi
Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar dan tiga
pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan Njeron
(pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang mengelilingi
pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2. Pelataran
ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal reruntuhan.
Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum diketahui
apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini. Di tengah
pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang berbentuk
persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga dikelilingi pagar
batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas empat teras
berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang
terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam
empat baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat
60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras
teratas, terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai
bentuk dan ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m.
Hampir semua candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur.
Yang tersisa hanya reruntuhannya saja. Pelataran dalam, merupakan pelataran
yang paling tinggi letaknya dan yang dianggap sebagai tempat yang paling suci.
Pelataran ini berdenah persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m
dari permukaan teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh
turap dan pagar batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura
paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan
masing-masing gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah
dasar bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan tinggi 4 meter. Di pelataran dalam
terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara selatan. Di barisan barat terdapat
3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling utara adalah
Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma.
Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap ke barat.
Ketiga candi ini
disebut candi wahana (wahana = kendaraan), karena masing-masing candi diberi
nama sesuai dengan binatang yang merupakan tunggangan dewa yang candinya
terletak di hadapannya. Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi
Garuda, yang berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang
berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian, keenam
candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa,
Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu berdenah dasar
bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara dan selatan
lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling berhadapan, yang
disebut Candi Apit.
4.3
Candi Utama pada Candi Prambanan
Candi
Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma,
dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan
Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu
candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk
Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Dalam filosopi hindu, Trimurti adalah tiga
kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi, sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam
menciptakan, memelihara, melebur alam beserta isinya. Trimurti terdiri dari 3 yaitu:
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu,
Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam
kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama
memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk
Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Dalam filosopi
hindu, Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi, sebutan Tuhan
dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara, melebur alam beserta isinya.
Trimurti terdiri dari 3 yaitu:
a.Dewa Brahma yang
berfungsi sebagai pencipta/Utpathi, Sakti: Dewi Saraswati yang merupakan dewi
ilmu pengetahuan, Senjata: Busur, Simbol: A, Warna: Merah.
b.Dewa Wisnu
berfungsi sebagai Pemelihara / Sthiti. Dalam menjalankan tugasnya beliau
dibanti oleh Dewi Laksmi atau Sri. Atribut atau Senjata dewa Wisnu adalah
Cakram dengan Simbol aksara U,Warna Hitam
c. Dewa Siwa
berfungsi sebagai Penghancur / Pralina yang memiliki kekuatau atau Sakti Dewi
Durga, Uma, dan Parwati. Dewa Siwa bersenjatakan Trisula Dengan Simbol M dan
Warna Panca Warna. Apabila simbol dari ketiga dewa tesebut digabungkan, maka
akan menjadi AUM yang dibaca "OM" ( ॐ
) yang merupakan simbol suci agama Hindu. Inilah yang menjadi dasar candi
prambanan.
a. Candi Siwa
Pada saat
ditemukan, Candi Siwa berada dalam kondisi rusak berat. Pemugarannya memakan
waktu yang cukup lama, yaitu dimulai pada tahun 1918 dan baru selesai pada
tahun 1953. Dinamakan Candi Syiwa karena di dalam candi ini terdapat Arca Siwa.
Candi Siwa dikenal juga dengan nama Candi Rara Jonggrang, karena dalam salah
satu ruangannya terdapat Arca Durga Mahisasuramardani, yang sering disebut
sebagai Arca Rara
Jonggrang.
b. Candi Wisnu
Candi Wisnu
terdapat di sebelah utara Candi Siwa. Tubuh candi berdiri di atas batur yang
membentuk selasar berlangkan. Tangga untuk naik ke permukaan batur terletak di
sisi timur. Di sepanjang dinding tubuh candi berderet panil dengan pahatan yang
menggambarkan Lokapala. Sepanjang dinding dalam langkan dihiasi seretan panil
yang memuat relief Krisnayana. Krisnayana adalah kisah kehidupan Krisna sejak
ia dilahirkan sampai ia berhasil menduduki tahta Kerajaaan Dwaraka.
Di atas dinding
langkan berderet hiasan ratna. Di bawah ratna, pada sisi luar dinding langkan,
terdapat relung kecil dengan hiasan Kalamakara di atasnya. Dalam relung
terdapat pahatan yang menggambarkan Wisnu sebagai pendeta yang sedang duduk
dengan berbagai posisi tangan.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah
utara candi Siwa, dipersembahkan kepada Batara Wisnu, yang menghadap ke arah
utara. Candi Wisnu hanya mempunyai 1 ruangan dengan satu pintu yang menghadap
ke timur. Dalam ruangan tersebut, terdapat Arca Wisnu dalam posisi berdiri di
atas 'umpak' berbentuk yoni. Wisnu digambarkan sebagai dewa bertangan 4. Tangan
kanan belakang memegang Cakra (senjata Wisnu) sedangkan tangan kiri memegang
tiram. Tangan kanan depan memegang gada dan tangan kiri memegang setangkai
bunga teratai.
c. Candi Brahma
Candi Brahma yang terletak di sebelah
selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca
Brahma. Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Di dalam
satu-satunya ruangan yang ada, berdirilah arca brahma berkepala 4 dan bertangan
4. Arca ini sebenarnya sangat indah tetapi sudah rusak salah satu tangannya
memegang tasbih yang satunnya lagi memegang “kamandalu” tempat air. Ke empat
wajahnya menggambarkan ke empat kitab suci Weda masing-masing menghadap ke arah
mata angin. Ke empat lengannya menggambarkan ke empat arah mata angin. Sebagai
pencipta ia membawa air karena seluruh alam keluar dari air. Tasbih
menggambarakan waktu dasar kaki candi juga di kelilingi oleh selasar yang di
batasi pagar langkah dimana pada dinding langkah ceritera Ramayana dan Relief
serupa pada candi siwa sehingga tamat.
4.4
Menjaga Kebersihan
dan Ketertiban di Candi Prambanan
Untuk
menjaga kesakralran candi prambanan maka diterapkan aturan baru. Aturan
mewajibkan seluruh pengunjung candi prambanan memakai sarung batik dan sandal
bersol karet, terutama bagi yang bercelana pendek atau rok mini. Aturan yang
berlaku baik untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik mengenai
sandal bersol karet untuk menjaga agar batu candi tidak aus karena gesekan.
Tahun ini pihak pengelola candi menggalakkan berbagai program untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan.
Pihak yang menggalakkan program ini
yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Ratu Boko (PT TWCBPRB) dan bertujuan
karena candi itu sejatinya adalah tempat ibadah, maka sebagai pengunjung
kesopanan harus dijaga. Bersikaplah yang sewajarnya dan jangan berbuat yang
melanggar etika beringkah laku seperti merusak areal percandian, mencoret
candi, menaiki candi, dan lain sebagainya.
4.5
Fasilitas
Kenyamanan di Komplek Candi Prambanan
Segala informasi yang berkenaan dengan Candi Prambanan, berikut berbagai
jenis cindera mata, hingga buku-buku kepariwisataan dan potensi tujuan wisata
sekitar DIY atau Jateng, bisa wisatawan dapatkan di Pusat Penerangan Candi
Prambanan. Dan demi memudahkan wisatawan menikmati segala keindahan, disediakan
sebuah rangkaian Kereta Mini yang akan mengelilingi kawasan Taman Wisata Candi
Prambanan hingga ke Candi Sewu.
Selain itu, kawasan
Taman Wisata Candi Prambanan juga memiliki Arena Bermain Anak-Anak yang sejuk
dan nyaman, dimana sering digunakan sebagai tempat lomba burung berkicau.
Masyarakat umum juga dapat memanfaatkan Bumi Perkemahan Rama Shinta yang
tersedia di dalam kawasan untuk acara-acara pertemuan, acara keluarga, ulang
tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi pernikahan. Sebab di Bumi Perkemahan
tersedia tempat parkir, pendopo, toilet, kamar mandi dan lapangan olahraga yang
dapat dimanfaatkan. Bahkan disini juga tersdia penyewaan tenda, pengeras suara,
meja, kursi, lampu penerangan dan acara kesenian-Reog.
BAB
V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian
dan kunjungan maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Candi prambanan sangat
terjaga kelestariaannya 2. Kebersihan, ketertiban dan kenyamanan di Candi
Prambanan sehingga banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang datang.
5.2 SARAN
1. Biasakan
menjaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan dalam berkunjung ke Candi
Prambanan karena tempat tersebut sejatinya adalah tempat ibadah
2. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan
pemerintah,warga sekitar maupun wisatawan untuk menjaga dan melestarikan Candi
Borobudur tersebut tetap menjadi daya tarik terutama dari segi kepariwisataan ,
arkeologi dan ilmu pengetahuan .
DAFTAR
PUSTAKA
Candi diIndonesia.
CandiPrambanan.
Komplek percandian prambanan (loro
jonggrang) dan candi sekitarnya. PT Taman wisata Candi Borobudur Prambanan dan
Ratu Boko. Klaten:2015
No comments:
Post a Comment