Pages

Saturday, April 30, 2016

MAKALAH PRAMUKA API UNGGUN



API UNGGUN



NAMA : TUTIK HANDAYANI
DOSEN : Drs. TASMAN KUSRIN, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) AL-ISLAM TUNAS BANGSA
TA. 2016











KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Api Unggun Pramuka ” Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak.langsung,dalam.pembuatan.karya.ilmiah.ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita,bersama.
Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik.lagi.

 







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................
A.    Pengertian Api Unggun......................................................
B.     Makna dan Fungsi api unggun pada kegiatan Pramuka.....
C.     Makna dan Pesan Moral api unggun...................................
D.    Api unggun sebagai sarana pendidikan .............................
BAB III PENUTUP.......................................................................
A.    Kesimpulan...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................





BAB I

PENDAHULUAN


·                     Api unggun merupkan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun digunakan sebagai tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan diri dari gangguan binatang buas
·                     Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan api unggun dilaksanakan sebagai acara hiburan dengan suasana yang riang gembira.
·                     Tujuan diselenggarakannya api unggun adalah untuk mendidik dan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN API UNGGUN
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting,jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemahatau melakukan kegiatan di alam terbuka.
Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.
1.                  Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya :
·       Mempererat persaudaraan.
·       Memupuk kerjasama ( Gotong Royong )
·       Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
·       Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
·       Mengembangkan bakat dan kreativitas
·       Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton
    2.  Tata cara pelaksanaan api unggun
·                     Tempat diselenggerakanya api unggun adalah di medan terbuka,  berupa lapangan yang cukup luas,    tanahnya kering dengan permukaanya rata.
·                     Bila api unggu dilaksanakan dilapangan berumpu yang tumbuh dengan baik, maka pada tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun selesai.
·                     Setelah kegiatan api unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih seperti semula, tidak terlihat bekasnya.
·                     Tidak merusak lingkungan.
    3.  Api unggun dapat diikuti pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka tidak diperkenan
         mengadakan kegiatan api unggun, karena :
·                     Cuaca dimalam hari di alam terbuka sangat rawab bagi kesehatan anak usia Siaga.
·                     Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila mengikuti kegiatan api unggun.
·                     Kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk pesta siaga, panggung gembira, lagu dan sebagainya.
   4.   Macam-macam bentuk api unggun
·                     Bentuk Piramid di bagi dalam 2 bentuk api unggun : Berbentuk Segi Tiga dan berbentuk Segi Empat 
·                     Bentuk Pagoda : Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, di tengah-tengah diberi kayu yang mudah terbakar
·                     Bentuk Pagoda Roboh :Ujung kayu diatur agar di tengah-tengah. Di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar, Pagoda Roboh di buat bilamana bentuk dan panjang kayu tidak sama.
·                     Bentuk Kursi : Bentuk unggun seperti kursi, menggunakan kayu yang diletakan berjajar seperti kursi.
  5.   Acara Api Unggun
·                     Pada acara api unggun peserta menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen, dll
·                     Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya api unggun serta melakukan pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara selesai.
·                     Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung.
" api unggun sebagai kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun dinyatakan sebagai alat pendidikan. Penyelenggaraan dapat diprogramkan secara terbuka di Gugusdepan maupun Kwartir Ranting" (enan_chiko







Dalam sebuah perkemahan salah satu kegiatan yg paling di tunggu oleh peserta perkemahan adalah kegiatan api unggun. Tanpa adanya kegiatan api unggun, sebuah kegiatan perkemahan pramuka terasa se akan bagaikan sayur tanpa garam.Oleh karena itu kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan merupakan kegiatan yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh pramuka ketika mengadakan perkemahan. 
Berikut ini beberapa makna yg dapat di capai ketika mengikuti kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan :

1.Mendapatkan kehangatan
            Tidak dapat di pungkiri, biasanya suasana di bumi perkemahan sangatlah dingin, apalagi ketika berkemah di daerah pegunungan, oleh karnanya api unggun merupakan salah satu solusinya.Dengan adanya api unggun ini para pramuka atau anggota yg berkemah akan mendapatkan kehangatan.

2.Menimbulkan Semangat
            Biasanya kegiatan api unggun di laksanakan pada malam-malam terakhir kegiatan perkemahan, di mana semua atau sebagian peserta telah merasa lelah, letih, capek dan jenuh. Nah, disini api unggun kembali menjadi solusi karna api unggun melambangkan kobaran semangat yang membara dan seakan-akan tidak boleh padam, begitu pula pramuka semangatnya janganlah sampai padam.Itulah sebabnya di dalam penyulutan api unggun biasanya di mulai dengan upacara untuk memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk menghayati makna api unggun tersebut.

3.Mencari Kegembiraan
            Mengingat pada akhir perkemahan suasana peserta yg telah merasa lelah, letih, capek, dan jenuh sementara pramuka itu harus selalu senang dan bergembira, maka lagi-lagi api unggun menjawab permasalahan itu.Itu sebabnya ketika penyulutan api unggun selesai di lanjutkan dengan atraksi seni, baik itu menyanyi maupun keterampilan lainnya yg semuanya bertujuan untuk membuat semua yg hadir merasa senang dan melupakan rasa lelah,letih, capek dan jenuh yg di rasakannya.
sekian, semoga bermanfaat....

C.    MAKNA DAN PESAN MORAL API UNGGUN  

Suasana rekreatif menjadi ciri khas kegiatan kepramukaan selama ini. Kegiatan kepramukaan di alam terbuka sangat relevan dengan upaya penegmbangan kecerdasan kinestesis (gerak tubuh) dan spasial (keruangan) terkait peningkatan mutu pendidikan formal.

Suasana rileks dan riang gembira merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran nilai dan sikap dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa seutuhnya. Acara bersifat rekreatif bermanfaat dalam mengembalikan kesegaran siswa dari kepenatan aktivitas belajar sehari-hari.

Api unggun mengandung makna dan pesan moral yang luas. Acara ini memiliki aura sakral, wibawa, dan penuh rasa khidmat terkait acara pelantikan anggota baru pramuka. Kegiatan api unggun pun menjadi momen yang menyenangkan ditunggu para anggota pramuka. Sesuai tradisi, api unggun sebagai mata acara penutup kegiatan perkemahan menampilkan berbagai suguhan hiburan bersifat atraktif, kreatif dan rekreatif. Semua dengan membentuk lingkaran bisa dengan santai melepas lelah setelah mengikuti serangkaian materi. 
Acara ini dikemas sebagai ajang kreasi siswa menampilkan atraksi ketangkasan, pentas seni, dan aneka kreasi lainnya. Setiap regu yang tampil berusaha memuaskan penonton dengan suguhan atraksi memikat. Sebaliknya apresiasi diberikan peserta dengan sambungan hangat disertai aplaus tepuk tangan. Tentu saja bagi yang tampil, mampu memberi spirit, kebanggaan, dan rasa percaya diri. Acara api unggun pun dapat dijadikan arena memperluas persaudaraan dan memperkokoh tali persahabatan sehingga mengeliminasi perilaku kekerasan seperti perkelahian dan tawuran antarsiswa.


Esensi acara api unggun dalam kegiatan kepramukaan bukanlah sekedar acara begadang atau hura-hura layaknya acara camping ala remaja sekarang. Di bawah kendali instruktur atau pembina pramuka, acara api unggun senantiasa mengedepankan norma dan etika. Bbeberapa pedoman pelaksanaan api unggun mengharuskan semua yang terlibat (1) menjaga ketertiban dan sopan santun; (2) menghindari ucapan kotor dan negatif; (3) tidak merusak lingkungan; (4) menciptakan kesan terbaik bagi peserta; (5) jangan lupa mematikan api dan membersihkan sampah di sekitar lokasi.
Dalam memilih lokasi kegiatan api unggun direkomendasikan dilaksanakan di tanah lapang (rata) bernuansa alam terbuka jauh dari pemukiman penduduk, dan sangat baik dilakukan di malam cerah dengan langit berbintang. Api unggun pun dirasakan manfaatnya langsung oleh peserta, seperti menghangatkan badan, menerangi kegelapan, dan dapat mengusir binatang buas.
Secara fisik, api unggun hanyalah sejumlah ranting disusun berunggun-unggun (bertumpuk) kemudian dibakar. Bentuknya bisa menyerupai piramida, segitiga, bujur sangkar atau pagoda tegak. Penataan ruang sedemikian rupa, maksudnya untuk memberi ruang bagi udara (Oksigen) agar kayu dapat terbakar sempurna. Setiap regu secara rawe-rawe lantas, malang-malang putung (bergotong royong) mengumpulkan ranting-ranting dan potongan kayu kering sebagai bahan baku membuat api unggun.
Kondisi realitas sekarang, di mana guru banyak disibukkan oleh kegiatan kurikuler dalam proses kegiatan belajar-mengajar sehingga kegiatan kepramukaan lebih banyak ditangani kakak-kakak (senior) dan Ambalan/Racana di wilayah sekitarnya. Padahal, segala perhatian tersebut bukan cuma tugas guru selaku pembina pramuka, guru lain pun diharapkan turut memberi dukungan dengan sesekali mendampingi kegiatan siswa seperti pada saat kegiatan api unggun in


    Sejak zaman dahulu nenek moyang kita tidak akan pernah melupakan api unggun sebagai penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu api unggun juga berguna sebagai media pertemuan untuk musyawarah, menghakimi pelanggaran, bergembira, pesta dan Pembinaan.
    Cara berapi unggun nenek moyang kita itu perlu ditumbuh kembangkan dalam kegiatan Kepramukaan sebagai alat pendidikan. Bahan yang diperlukan dalam api unggun ialah kayu.
    Api unggun dalam pramuka merupakan salah satu bentuk kegiatan dialam terbuka khususnya pada malam hari. Api unggun sebagai kegiatan dialam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya jika dikatakan bahwa api unggun merupakan suatu alat pendidikan.
    Api unggun bukan sebagai alat penyembahan atau untuk disembah. pandangan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam dasa dharma pramuka kesatu yakni "Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa". Nilai pada dasa dharma pertama jelas menggambarkan bahwa api unggun bukan sebagai alat untuk disembah oleh pramuka. namun, didalamnya terdapat berbagai macam nilai-nilai yang ditanamkan. menilikmetode pengajaran pramuka yang salah satu isinya menggambarkan bahwa kegiatan kepramukaan dilakukan dialam bebas.
    Hal-hal yang perlu diketahui dalam api unggun.
  1. Tempat api, unggun berbentuk lingkarangan besar, api terletak ditengah 
  2.  Biadanya diadakan atraksi-atraksi pendek dan tegas dengan alat seadanya
  3. Tidak diperkenankan gaduh mengeluarkan yel-yel, bilamana ada regu yang sedang mempertujukan atrasi-atarksi. 
  4. Api unggun bukan tempat tontonan, tetapi semua harus ikut berganti-ganti mengisi acara.
    Api unggun dapat diikuti oleh pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka siaga tidak diperkenankan mengadakan kegiatan Api unggun, karena :
  1. Cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak usia siaga
  2. Anak usia siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila mngikuti Api unggun.
  3. Kegiatan pengganti api unggun untuk siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk peseta siaga, panggung gembira, gerak, lagu dan sebagainya
    Nilai pendidikan dari api unggun diantaranya :
  1. Mempererat persaudaraan
  2. Memupuk kerja sama (gotong royong)
  3. Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
  4. Membuat suasana gembira dan kebebasan
  5. Mengembangkan bakat dan kreatifitas
  6. Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas tentunya kita bisa tahu bahwasannya api unggun bukan lah sesembahan terhadap api melainkan memiliki fungsi tersendiri di antaranya manfaat api unggun adalah Mempererat persaudaraan, memupuk kerjasama (gotong royong), menambah rasa keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri, mengembangkan bakat, membuat suasana kegembiraan dan kebebasan, memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton. Dan tentunya perkemahan tanpa adanya api unggun bisa dikatakan acara tersebut kurang lengkap ibarat kata bagaikan sayur tanpa garam.





DAFTAR PUSTAKA






1 comment:

Admin said...

https://candrajunie.blogspot.com