Pages

Saturday, January 20, 2018

PEREKONOMIAN DALAM ISLAM BAB 7 KELAS X (Rangkuman)

BAB VII
PEREKONOMIAN
DALAM ISLAM
A.    JUAL BELI
1.      Pengertian dan dasar hukum jual beli
Menurut bahasa jual beli berasal dari kata (                                            ) artinya tukar menukar sesuatu dengan sesuatu, menurut istilah jual beli adalah suatu transaksi tukar menukar barang atau harga yang mengakibatkan pemindahan hak milik sesuai dengan syarat dan rukun tertentu. Dasar hukum jual beli bersumber dari al-qur’an dan Hadis :
Firman Allah Swt :

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(Qs. Al-Baqarah :275)



2.      Syarat dan rukun jual beli
a.       Rukun jual beli
1.      Ada penjual
2.      Ada pembeli
3.      Ada barang atau harga yang diperjual belikan
4.      Ada uang atau alat bayar yang digunakan sebagai penukar barang
5.      Ada lafat ijab qabul, yaitu sebagai bukti adanya kerelaan dari kedua belah pihak
b.      Syarat barang yang diperjual belikan
1.      Barang itu suci, artinya bukan barang najis
2.      Barang yang bermanfaat
3.      Barang itu milik sendiri atau milik orang lain yang telah mewakilkan untuk menjualnya
4.      Barang itu dapat diserahterimakan kepemilikannya
5.      Barang itu dapat diketahui jenis, ukurang, sifat dan kadarnya
c.       Syarat penjual dan pembeli
1.         Berakal sehat, orang yang tidak sehat pikirannya atau idiot (bodoh) maka akad jual beli tidak sah
2.         Atas kemauan sendiri, artinya jual beli yang tidak ada unsure paksaan
3.         Sudah dewasa baligh
4.         Keadaan penjual dan pembeli itu bukan orang pemboros
3.      Jual beli yang terlarang
a. jual beli yang sah tapi terlarang yaitu :
1.  Membeli barang yang sudah dibeli atau dalam proses tawaran orang lain.
2. jual beli yang harganya diatas /dibawah harga pasar dengan cara menghadang penjual sebelum tiba pasar . sabda Nabi Saw . dari Ibnu Abbas ra :




“ janganlah kami menghadang orang yang berangkat ke pasar ( Muttafaq alaih)”
3.  Jual   beli   barang   untuk   dimbun   supaya   dapat   dijual   dengan  
       harga   mahal  dikemudian hari, padahal masyarakat membutuhkannya saat itu.
4. Jual beli untuk alat maksiat.
5. Jual beli dengan cara menipu.
6. Jual beli yang mengandung riba.

b. jual beli terlarang dan tidak sah, yaitu :
1. jual beli sperma binatang
2. Menjual anak ternak yang masih dalam kandungan induknya
3. menjual belikan yang baru dibeli sebelum diserah terimakan kepada pembelinya
4. menjual buah-buahan yang belum nyata buahnya

B.     KHIYAR
Khiyar menurut bahasa artunya memilih yang terbaik, sedangkan menurut istilah khiyar ialah :  memilih antara melangsukan akad jual beli atau membatalkan atas dasar pertimbangan yang matang dari pihak penjual dan pembeli


1.      Jenis-jenis khiyar
  Khiyar ada 3 macam, yaitu :
a. Khiyar Majlis, arnya memilih untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli sebelum keduanya berpisah dari tempat akad.
b. Khiyar Syarat, yaitu khiyar yang dijadikan syarat waktu akad jual beli.
c. Khiyar Aibi, yaitu memilih melangsungkan akad jual beli atau mengurungkannya bilamana terdapat buk cacat pada barang.

C.    MUSAQOAH, MUZARAAH DAN MUKHBARAH
1.      Pengertian Musaqah
a.       Pengertian musaqah
Musaqah merupakan kerja sama antara pemilik kebun atau tanaman dan pengelola atau penggarap untuk memelihara dan merawat kebun atau tanaman dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama dan perjanjian itu disebut dalam aqad.
b.    Hukum musaqah
Hukum musaqah adalah mubah (boleh)
c.     Rukun musaqah
1.   Pemilik dan penggarap kebun
2.   Pekerjaan dengan ketentuan yang jelas baik waktu, dan sifatnya
3.   Hasil yang diperoleh berupa buah, daun, kayu, atau lainnya
4.   Akad, yaitu ijab qabul baik berbentuk perkataan maupun tulisan
2.      Mukhabarah
a.       Pengertian mukhabarah
Mukhabarah adalah kerjasama antara pemilik lahan dengan penggarap sedangkan benihnya dari yang punya tanah. Pada umumnya kerjasama mukhabarah ini dilakukan pada tanaman yang benihnya cukup mahal.
b.      Pengertian Muzaraah
Muzaraah adalah kerjasama antara pemilik lahan dengan penggarap sedangkan benihnya dari penggarap.
c.       Hukum mukhabarah dan muzaraah adalah boleh

Adapun persamaan Musaqoah, Muzaraah Dan Mukhbarah yaitu, persamaannya adalah didalam musaqah, tanaman sudah ada, tetapi memerlukan tenaga kerja yang memeliharanya.
D.    SYIRKAH
1.      Pengertian syirkah dan macam syirkah
Menurut bahasa syirkah artinya : persekutuan, kerjasama atau bersama-sama. Menurut istilah syirkah adalah suatu vakad dalam bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih dalam bidang modal atau jasa untuk mendapatkan keuntungan.
2.      Macam-macam syirkah
Secara garis besar syirkah dibedakan menjadi dua yaitu :
a.       Syirkah amlak ( syirkah kepemilikan) syirkah amlak itu terwujud karena wasiat atau kondisi lain yang menyebabkan kepemilikan suatu asset oleh dua orang atau lebih
b.      Syirkah uqud (syirkah kontak atau kesepakatan) syirkah uqud ini terjadi karena kesepakatan dua orang atau lebih kerjasama dalam syirkah modal. Syirkah uqud dibedakan menjadi empat macam :
1.      Syirkah I’nan (harta)
Syirkah harta adalah akad kerjasama dalam bidang permodalan sehingga terkumpul sejumlah modal yang memadai untuk diniagakan supaya mendapat keuntungan.
2.      Syirkah a’mal ( serikat kerja/ syirkah abdan)
Syirkah muwafadah adalah suatu bentuk kerjasama dua orang atau lebih yang bergerak dalam bidang jasa atau pelayanan pekerjaan dan keuntungan dibagi menurut kesepakatan.
3.      Syirkah muwafadah
Syirkah muwafadah adalah kontak kerjasama dua orang atau lebih dengan syarat kesamaan modal, kerja, tanggung jawab, beban hutang dan kesamaan laba yang didapat.
4.      Syirkah wujud (syirkah keahlian)
Syirkah wujud adalah kontak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi baik serta ahli dalam bisnis
3.      Rukun dan syarat syirkah
Rukun dan syarat syirkah dapat dikemukakan sebagai berikut
a.       Anggota yang berserikat, dengan syarat : baligh, berakal sehat, atas kehendak sendiri dan mengetahui pokok- pokok perjanjian
b.      Pokok-pokok perjanjian syaratnya :
Modal pokok yang dioperasikan harus jelas
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga harus jelas
Yang disyarikatkerjakan (obyeknya) tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat islam
c.       Sighat, dengan syarat : akad kerjasama harus jelas sesuai dengan perjanjian

E.     MUDHARABAH DAN MURABAHAH
1.      Mudharabah
a.       Pengertian Mudharabah suatu bentuk kerjasama perniagaan dimana sipemilik modal menyetorkan modalnya kepada pengelola dengan keuntungan akan dibagi barsama sesuai dengan kesepakatan dari kedua belak pihak sedangkan jika mengalami kerugian akan ditanggung oleh si pemilik modal
b.      Rukun Mudharabah
Rukun Mudharabah yaitu :
-          Adanya pemilik modal dan mudorin
-          Adanya modal, kerja dan keuntungan
-          Adanya signol yaitu ijab dan qabul
c.       Macam-macam Mudharabah
Secara umum Mudharabah dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1.      Mudharabah mutlawah
Dimana pemilik modal (sahibul mal ) memberikan keleluasaan penuh kepada pengelola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan.
2.      Mudharabah muqayyadah
Dimana pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola

2. Murabahah
a.       Pengertian Murabahah
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli
b.      Ketentuan Murabahah
1.      Jual beli Murabahah harus dilakukan diatas barang yang dimiliki atau hak kepemilikan telah berada di tangan penjual.
2.      Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal (harga pembeli) dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan dalam jual beli
3.      Ada informasi yang jelas tentang hubungan baik nominal maupun persentase
4.      Dalam system Murabahah, penjual boleh menetapkan syarat kepada pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak pada barang tetapi lebih baik syarat seperti itu tidak ditetapkan
5.      Transaksi pertama (antara penjual dan pembeli pertama) harus sah




F.     SALAM (JUAL BELI SISTEM INDEN ATAU PESAN)
1.      pengertian salam
kata salam berasal dari kata al taslim  yaitu menyerahkan. Kata ini semakna dengan as-salaf                yang bermakna memberikan sesuatu dengan mengharapkan hasil dikemudian hari.
Menurut istilah jual beli model salam yaitu merupakan pembelian barang yang pembayarannya dilunasi di muka, sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari.
     Dalam jual beli salam ini, resiko terhadap barang yang diperjualbelikan masih berada pada penjual sampai waktu penyerahan barang. Pihak pembeli berhak untuk meneliti dan dapat menolak barang yang akan diserahkan apabila tidak sesuai dengan spesifikasi awal yang disepakati.
2.      Rukun dan syarat jual beli salam
Dalam jual beli salam, terdapat rukun yang harus dipenuhi, yaitu :
a.       Pembeli ( muslam)
b.      Penjual ( muslam ilaih)
c.       Modal/uang (ra’sul maal)
d.      Barang muslam fiih. Barang yang menjadi objek transaksi harus telah terspesifikasi secara jelas dan dapat diakui sebagai hutang sedangkan syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :
a.       Pembayaran dilakukan dimuka ( kontan)
b.      Dilakukan pada barang-barang yang memiliki criteria jelas
c.       Penyebutan kriteria barang dilakukan saat akad dilangsungkan
d.      Penentuan tempo penyerahan barang pesanan
e.       Barang pesanan tersedia pada saat jatuh tempo
f.       Barang pesanan adalah barang yang pengadaannya dijamin pengusaha.





BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jual beli adalah suatu transaksi tukar menukar barang atau harta yang mengakibatkan pemindahan hak milik sesuai dengan syarat dan rukun tertentu hukum jual beli adalah boleh