Pages

Monday, April 11, 2016

Karya Tulis Candi Prambanan SMA N1 Pagar Dewa




BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Candi Prambanan adalah salah satu candi terbesar yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia baik sebagai objek wisata maupun sarana keagamaan. Candi ini merupakan candi yang bercorak Hindu sesuai dengan fakta sejarah yang ada.
Candi ini terbilang cukup unik dan menarik karena pada awalnya candi ini dibangun tidak menggunakan semen atau perekat lainnya. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari dan akhirnya menyusunnya dalam bentuk sebuah karya tulis Karya tulis ini ditulis berdasarkan hasil kunjungan ke Candi Prambanan yang terletak di daerah Prambanan Sleman-Yogyakarta. Dalam penulisan karya tulis ini, penulis memiliki beberapa alasan yaitu penulis secara langsung mengamati candi dan wisata yang ditawarkan di sekitar candi prambanan.

1.2    Dasar Penulisan
Dasar penulisan karya tulis ini :
1)      Program tahunan SMA Negeri 1 Pagar Dewa tentang pembuatan karya tulis sebagai salah satu penilaian praktik pelajaran Bahasa Indonesia.
2)      Rapat OSIS SMA Negeri 1 Pagar Dewa tanggal tentang pelaksanaan studi wisata ke Yogyakarta dan Bandung.

1.3    Permasalahan
       1. Bagaimana cara melestarikan candi prambanan?
2. bagaimana cara menjaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan pengunjung?

1.4 Tujuan Penulisan
       1. Untuk mengetahui bagaimana cara melestarikan candi prambanan?
      2. untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan, ketertiban dan      
            kenyamanan pengunjung?

1.5 Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah wawasan tentang arti pentingnya melestarikan candi   prambanan
      2. untuk referensi adik kelas yang ada di SMA Negeri 1 Pagar Dewa.










BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.Pengertian Candi
            Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh
masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati. Sebuah candi tidaklah di bangin tanpa arti, melainkan terdapat filosopi-filosopi yang menyertainya, seperti struktur, bentuk, dan lain sebagainya. Suatu candi di masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang agamanya, yaitu Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi.

2.2.Candi Prambanan
Candi Prambanan terletak di lingkungan Taman Wisata Prambanan, kurang lebih 17 km ke arah timur dari Yogyakarta, tepatnya di Desa Prambanan Kecamatan Bokoharjo. Lokasinya hanya sekitar 100 m dari jalan raya Yogya-Solo, sehingga tidak sulit untuk menemukannya. Sebagian dari kawasan wisata yang yang terletak pada ketinggian 154 m di atas permukaan laut ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sleman. sedangkan sebagian lagi masuk dalam wilayah Klaten. Secara administratif kompleks candi ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Masyarakat menyebut candi ini dengan nama candi Larajonggrang, suatu sebutan yang sebenarnya keliru. Rara dalam bahasa Jawa untuk menyebut anak gadis. Dalam cerita rakyat, Rara Jonggrang dikenal sebagai putri Prabhu Ratubaka yang namanya diabadikan sebagai nama peninggalan kompleks bangunan di perbukitan Saragedug sebelah selatan Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.




BAB III
METODOLOGI

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode-metode penulisan. Adapun metode tersebut adalah :

3.1 Metode Observasi
Yaitu proses pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan lalu mencatatnya dengan sistematis terhadap obyek. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode ini agar lebih jelas dan secara langsung dapat mengetahui Candi Prambanan yang berada di Daerah Prambanan.

3.2 Studi Pustaka
Yaitu penulis membaca dan mengkaji buku-buku dan brosur yang membahas tentang candi prambanan.









BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Berdirinya Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan candi hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti Sanjaya pada abad IX, ditemukanya tulisan nama Pikatan pada candi ini yang menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan kemudian diselesaikan oleh raja Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M “Prasasti Siwargiha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukan sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berkaitan tidak terawatnya candi di daerah ini di tambah terjadinya gempa bumi serta beberapa kali letusan gunung merapi menjadikan candi prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Apalagi ditambah dengan gempa pada tahun 2006, Usaha pemugaran pun mulai dilakukan.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia Pertama. Komplek percandian prambanan terdiri atas bawa, latar tengah dan latar atas (Latar Pusat) Latar bawah tak berisi apapun. Didalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi parawa. Latar pusat adalah latar terpenting diatas berdiri 6 buah candi besar dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang paling berhadapan. Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret kedua yaitu candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada ujung lorong yang memisah kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit secara keseluruhan percandian ini terdiri atas 240 buah candi.

4.2 Deskripsi Bangunan Candi Prambanan
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum diketahui apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini. Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga dikelilingi pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat 60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas, terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Hampir semua candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa hanya reruntuhannya saja. Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan tinggi 4 meter. Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap ke barat.
Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana = kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya. Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian, keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.

4.3 Candi Utama pada Candi Prambanan
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Dalam filosopi hindu, Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi, sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara, melebur alam beserta isinya. Trimurti terdiri dari 3 yaitu: Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Dalam filosopi hindu, Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi, sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara, melebur alam beserta isinya. Trimurti terdiri dari 3 yaitu:
a.Dewa Brahma yang berfungsi sebagai pencipta/Utpathi, Sakti: Dewi Saraswati yang merupakan dewi ilmu pengetahuan, Senjata: Busur, Simbol: A, Warna: Merah.
b.Dewa Wisnu berfungsi sebagai Pemelihara / Sthiti. Dalam menjalankan tugasnya beliau dibanti oleh Dewi Laksmi atau Sri. Atribut atau Senjata dewa Wisnu adalah Cakram dengan Simbol aksara U,Warna Hitam
c. Dewa Siwa berfungsi sebagai Penghancur / Pralina yang memiliki kekuatau atau Sakti Dewi Durga, Uma, dan Parwati. Dewa Siwa bersenjatakan Trisula Dengan Simbol M dan Warna Panca Warna. Apabila simbol dari ketiga dewa tesebut digabungkan, maka akan menjadi AUM yang dibaca "OM" ( ) yang merupakan simbol suci agama Hindu. Inilah yang menjadi dasar candi prambanan.
 a. Candi Siwa
Pada saat ditemukan, Candi Siwa berada dalam kondisi rusak berat. Pemugarannya memakan waktu yang cukup lama, yaitu dimulai pada tahun 1918 dan baru selesai pada tahun 1953. Dinamakan Candi Syiwa karena di dalam candi ini terdapat Arca Siwa. Candi Siwa dikenal juga dengan nama Candi Rara Jonggrang, karena dalam salah satu ruangannya terdapat Arca Durga Mahisasuramardani, yang sering disebut
sebagai Arca Rara Jonggrang.
b. Candi Wisnu
Candi Wisnu terdapat di sebelah utara Candi Siwa. Tubuh candi berdiri di atas batur yang membentuk selasar berlangkan. Tangga untuk naik ke permukaan batur terletak di sisi timur. Di sepanjang dinding tubuh candi berderet panil dengan pahatan yang menggambarkan Lokapala. Sepanjang dinding dalam langkan dihiasi seretan panil yang memuat relief Krisnayana. Krisnayana adalah kisah kehidupan Krisna sejak ia dilahirkan sampai ia berhasil menduduki tahta Kerajaaan Dwaraka.
Di atas dinding langkan berderet hiasan ratna. Di bawah ratna, pada sisi luar dinding langkan, terdapat relung kecil dengan hiasan Kalamakara di atasnya. Dalam relung terdapat pahatan yang menggambarkan Wisnu sebagai pendeta yang sedang duduk dengan berbagai posisi tangan.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, dipersembahkan kepada Batara Wisnu, yang menghadap ke arah utara. Candi Wisnu hanya mempunyai 1 ruangan dengan satu pintu yang menghadap ke timur. Dalam ruangan tersebut, terdapat Arca Wisnu dalam posisi berdiri di atas 'umpak' berbentuk yoni. Wisnu digambarkan sebagai dewa bertangan 4. Tangan kanan belakang memegang Cakra (senjata Wisnu) sedangkan tangan kiri memegang tiram. Tangan kanan depan memegang gada dan tangan kiri memegang setangkai bunga teratai.
c. Candi Brahma
Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma. Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, berdirilah arca brahma berkepala 4 dan bertangan 4. Arca ini sebenarnya sangat indah tetapi sudah rusak salah satu tangannya memegang tasbih yang satunnya lagi memegang “kamandalu” tempat air. Ke empat wajahnya menggambarkan ke empat kitab suci Weda masing-masing menghadap ke arah mata angin. Ke empat lengannya menggambarkan ke empat arah mata angin. Sebagai pencipta ia membawa air karena seluruh alam keluar dari air. Tasbih menggambarakan waktu dasar kaki candi juga di kelilingi oleh selasar yang di batasi pagar langkah dimana pada dinding langkah ceritera Ramayana dan Relief serupa pada candi siwa sehingga tamat.

4.4   Menjaga Kebersihan dan Ketertiban di Candi Prambanan
Untuk menjaga kesakralran candi prambanan maka diterapkan aturan baru. Aturan mewajibkan seluruh pengunjung candi prambanan memakai sarung batik dan sandal bersol karet, terutama bagi yang bercelana pendek atau rok mini. Aturan yang berlaku baik untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik mengenai sandal bersol karet untuk menjaga agar batu candi tidak aus karena gesekan. Tahun ini pihak pengelola candi menggalakkan berbagai program untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Pihak yang menggalakkan program ini yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Ratu Boko (PT TWCBPRB) dan bertujuan karena candi itu sejatinya adalah tempat ibadah, maka sebagai pengunjung kesopanan harus dijaga. Bersikaplah yang sewajarnya dan jangan berbuat yang melanggar etika beringkah laku seperti merusak areal percandian, mencoret candi, menaiki candi, dan lain sebagainya.

4.5   Fasilitas Kenyamanan di Komplek Candi Prambanan
Segala informasi yang berkenaan dengan Candi Prambanan, berikut berbagai jenis cindera mata, hingga buku-buku kepariwisataan dan potensi tujuan wisata sekitar DIY atau Jateng, bisa wisatawan dapatkan di Pusat Penerangan Candi Prambanan. Dan demi memudahkan wisatawan menikmati segala keindahan, disediakan sebuah rangkaian Kereta Mini yang akan mengelilingi kawasan Taman Wisata Candi Prambanan hingga ke Candi Sewu.
Selain itu, kawasan Taman Wisata Candi Prambanan juga memiliki Arena Bermain Anak-Anak yang sejuk dan nyaman, dimana sering digunakan sebagai tempat lomba burung berkicau. Masyarakat umum juga dapat memanfaatkan Bumi Perkemahan Rama Shinta yang tersedia di dalam kawasan untuk acara-acara pertemuan, acara keluarga, ulang tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi pernikahan. Sebab di Bumi Perkemahan tersedia tempat parkir, pendopo, toilet, kamar mandi dan lapangan olahraga yang dapat dimanfaatkan. Bahkan disini juga tersdia penyewaan tenda, pengeras suara, meja, kursi, lampu penerangan dan acara kesenian-Reog.

























BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan kunjungan maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Candi prambanan sangat terjaga kelestariaannya 2. Kebersihan, ketertiban dan kenyamanan di Candi Prambanan sehingga banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang datang.

5.2 SARAN
1. Biasakan menjaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan dalam berkunjung ke Candi Prambanan karena tempat tersebut sejatinya adalah tempat ibadah
2. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah,warga sekitar maupun wisatawan untuk menjaga dan melestarikan Candi Borobudur tersebut tetap menjadi daya tarik terutama dari segi kepariwisataan , arkeologi dan ilmu pengetahuan .








DAFTAR PUSTAKA
Candi diIndonesia. CandiPrambanan.


Komplek percandian prambanan (loro jonggrang) dan candi sekitarnya. PT Taman wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko. Klaten:2015

No comments: