Pages

Tuesday, April 5, 2016

Karya Tulis Tentang Kelapa Sawit

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Perkebunan merupakan penghasil komoditi ekspor di Negara Indonesia setelah sub sektor pertambangan minyak dan gas serta kehutanan. Dimana Indonesia mempunyai struktur tanah dan curah hujan yang cocok bagi perkebunan khususnya bagi perkebunan kelapa sawit. Perkebunan juga berperan penting dalam menghasilkan devisa untuk pembangunan bangsa dan Negara.
            Hasil produksi usaha perkebunan kelapa sawit, selain sebagai bahan baku industri minyak goreng yang merupakan salah satu kebutuhan pangan pokok. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan peranan kelapa sawit, maka dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan produktifitas kelapa sawit

1.1.1.      Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang diteliti dalam penelitian ini antara lain
a.       Masalah umum yang dihadapi dalam perawatan tanaman kelapa sawit
b.      Upaya yang dapat dilakukan petani dalam mengatasi masalah perawatan tanaman kelapa sawit
c.       Teknik memelihara tanaman kelapa sawit
d.      Teknik gulma tanaman kelapa sawit

1.1.2.      Analisis Masalah
·         Tekhnik perawatan tanaman kelapa sawit, seperti penyulaman tanaman yang mati atau rusak, pemangkasan daun-daun tua, pengendalian gulma dan pemupukan
·         Cara mengatasi persoalan yang dihadapi yaitu
Penyulaman tanaman mati atau rusak dengan cara mengganti tanaman tersebut dengan tanaman baru.
  
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.       Apakah dengan mengetahui tekhnik budidaya tanaman kelapa sawit  yang baik dapat meningkatkan produktifitas kelapa sawit?
b.      Bagaimana cara atau tekhnik perawatan pada tanaman kelapa sawit?
c.       Bagaimana cara mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman kelapa  sawit ?

1.3.Batasan Masalah
Masalah yang akan dibahas aleh penulis dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana cara atau tekhnik perawatan pada tanaman kelapa sawit?

1.4.Tujuan Penulisan
a.       Penulisan ingin memaparkan lebih jelas cara-cara perawatan tanaman kelapa sawit
b.      Meningkatkan kreatifitas penulis dalam melakukan pembuatan karya tulis.
c.       Menambah wawasan penulis tentang cara perawatan tanaman kelapa sawit yang baik dan benar.

1.5.Manfaat Penulisan
1.5.1.      Manfaat Penulisan Bagi Penulis
a.       Menambah wawasan bagi penulis
b.      Penulis dapat mengetahui tentang perawatan tanaman kelapa sawit
c.       Memberikan informasi tentang penanggulangan gulma pada tanaman kelapa sawit

1.5.2.      Manfaat Penulisan Bagi Pembaca
a.       Dapat memberikan informasi bagi pembaca tentang teknik perawatan  tanaman kelapa sawit
b.      Agar pembaca dapat memahami akan pentingnya tanaman kelapa sawit















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
TENTANG PERAWATAN KELAPA SAWIT

2.1.Mengenal Kelapa Sawit
 Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan pentng penghasil minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodisel). Tanaman kelapa sawit berasal dari guinea (pantai barat Afrika) tanaman kelapa sawit adalah termasuk anggota family  palmae yang merupakan golongan keras minyak nabati  ( mangoen soekarjo dan tajib. 2003)

2.2.Jenis Kelapa Sawit
Kelapa sawit termasuk tanaman berumah satu (monocious) yaitu tanaman yang memliki bunga betina dalam satu tanaman kedua jenis bungan termasuk keluar dari ketiak pelepah daun dan berkembang secara berpisah. Bunga dapat menyerbuk sendiri maupun menyerbuk silang, tanaman kelapa sawit dapat dibagi menjadi bagian vegetatife dan bagian generatife. Bagian vegetatife terdiri dari akar, batang, dan daun. Sedangkan bagian generatife adalah buah (mongoen soekarjo dan tajib, 2003)

2.3.Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit
Pemeliharaan tanaman merupakan salah satu tindakan yang sangat penting yang menentukan masa produktif tanaman pemeliharaan bukan hanya ditujukan pada tanaman tetapi juga pada media tumbuh. Meskipun tanaman dirawat dengan baik namun jika perawatan tanah diabaikan maka tidak akan banyak memberi manfaat pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan dan sudah menghasilkan memiliki beberapa berbedaan. Kegiatan yang perlu didalam pemeliharaan untuk tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan berbeda. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan meliputi  perawatan tanaman, perawatan piringan, pemangkasan, pemupukan. (suwarto, 2010)

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Penelitian
PT.BNIL PLASMA BAWANG SAKTI, unit V, Kampung Panca Karsa Purna Jaya.

3.2. Jadwal Penelitian
Observasi dilakukan pada       :
Hari                                         : Sabtu
Tanggal                       `           : 24 Januari 2015

3.3. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini penulis mengumpulkan data dengan cara:
1.      Library Research
Yaitu dengan melakukan telaah pustaka dengan membaca beberapa buku yang berhubungan dengan permasalah yang diteliti.
2.      Pencarian website 
Yaitu dengan cara mengumpulkan bahan dari berbagai website atau situs yang berhubungan dengan pembahasan karya tulis
3.      Wawancara
Yaitu melakukan wawancara secara langsung dengan Bapak Kurniadi S.Sp

3.4.Metode Analisis Data
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif. Diskriptif kualitatif yaitu mengumpulkan data yang telah ada kemudian  data itu dikelompokkan dalam kategori-kategori berdasarkan perumusan masalah, jenis data tersebut dengan tujuan dapat menggambarkan permasalah yang diteliti kemudian dianalisa dengan menggunakan pendapat atau teori para ahli yang relevan.


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Singkat Penyebaran Kelapa Sawit
            Pada awalnya bangsa portugis mengenal tanaman kelapa sawit saat melakukan perjalanan ke Pantai Gading (Ghana). Mereka heran ketika menyaksikan penduduk  setempat menggunakannya untuk memasak dan sebagai bahan kecantikan.  Tanaman kelapa sawit masuk Indonesia dan daerah lain di Asia sebagai tanaman hias sekitar tahun 1848
            Dearah pertama di indonesia yang diketahui sangat cocok untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit ini adalah Sumatra Utara perkebunan kelapa sawit di Indonesia dilakukan oleh beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit. Di pulau Sumatera saja hingga tahun 1920 sudah puluhan perusahaan perkebunan yang menanam kelapa sawit masa suram bagi tanaman kelapa sawit sempat terjadi pada waktu penjajahan Jepang, yang mengakibatkan kebun kelapa sawit diganti  dengan tanaman pangan. Hal ini menyebabkan pabrik-pabrik pengolahan tidak lagi berproduksi potensi areal perkebunan Indonesia masih terbuka luas untuk tanaman kelapa sawit upaya perluasan perkebuanan komoditas kelapa sawit dilaksanakan dengan jangkauan daerah pemanenan meluas keluar dari daerah.

4.2. Perawatan Tanaman Kelapa Sawit
            Perawatan tanaman merupakan salah satu tindakan yang sangat penting dan menentukan masa produktif tanaman perawatan bukan hanya ditujukan terhadap tanaman, tetapi juga , media  tumbuh (tanah) walaupun tanaman dirawat dengan baik. Tetapi perawatan tanah diabaikan  maka tidak akan banyak memberi manfaat perawatan tanaman kelapa sawit meliputi :

4.2.1. Penyulaman
               Penyulaman bertujuan mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhan kurang baik dengan tanaman yang baru kematian atau kurang baiknya pertumbuhan tanaman dapat disebabkan beberapa hal, yaitu penanaman yang kurang teliti, kekeringan, terendam air, terserang hama dan penyakit. Penanaman dikatakan berhasil jika jumlah tanaman yang disulam maksimum 2-3% dari seluruh bibit yang ditanam. Pada perkebunan besar jumlah cadangan bibit dapat dicapai 5% dari jumlah bibit yang ditanam. Saat yang baik untuk melakukan penyulaman adalah musim hujan bibit yang digunakan untuk penyulaman adalah yang berumur 12-14 bulan dan perkembangannya sehat.

4.2.2. Pengendalian Gulma
Gulma yang tumbuh disekitar bibit tanaman kelapa sawit perlu diberantas sebab dapat merugikan tanaman pokok bahkan menurunkan produksi gulma menjadi tanaman pokok berkompetisi dalam memperoleh air, unsur hara, cahaya maupun oksigen selain itu, gulma dapat berperan sebagai tanaman inang bagi hama dan penyakit pada dasarnya ada 3 cara pemberantasan gulma, yaitu, :

4.2.2.1. Pemberantasan Secara Mekanis ( Manual)
           Secara langsung alat yang digunakan antara lain sabit, cangkul, dan gardu. Pemberantasan mekanis dapat dilakukan dengan cara penyiangi bersih pada daerah piringan dan penyiangan untuk jenis rumput tertentu, seperti alang-alang  pemberantasan dapat dilakukan 5-6 kali pada tahun pertama atau tergantung keadaan perkebunan.

4.2.2.2. Pemberantasan Secara Kimiawi
           Pemberantasan ini dengan menggunakan herbisida keuntungannya adalah penggunaan tenaga kerja yang relatife sedikit. Namun, cara ini dapat menggangu organisme lain dan kelestarian alam.



4.2.2.3. Pemberantasan Secara Biologi
            Pemberantasan ini dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan tertentu yang bertujuan untuk mengurangi pengaruh buruk dari gulma.

4.2.3. Pemangkasan
            Pemangkasan adalah pembuangan daun-daun tua tanaman kelapa sawit dengan menggunakan alat dodos, arit bergagang, bambu panjang, atau kampak petir. Untuk tanaman muda yang belum menghasilkan buah. Pemangkasan dilakukan 6 bulan sekali dan untuk tanaman yang pernah berbuah. Dilakukan 8 bulan sekali
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu :
a.       Pemangkasan pasir
Pembuangan daun kering. Buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b.      Pemangkasan produktif
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c.       Pemangkasan pemeliharaan
Pembuangan daun-daun yang saling menumpuk sacara rutin hingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

4.2.4. Pemupukan
      Salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman adalah pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara didalam tanah terutama agar tanaman menyerapnya sesuai dengan kebutuhan dengan pemupukan dapat meningkatkan produktifitas tanaman, pemberian pupuk pada tanaman harus memperihatikan beberapa hal yang terjadi karena keefektifan pemberian pupuk, diantaranya daya serap akar tanaman, cara pemberian dan penempatan pupuk, waktu, pemberian, serta jenis dan dosis pupuk.
Proses pemupukan
Umur mingguan
Dosis garam / pohon
Urea
Compound”
Compound”

4,5,6,7
8,9,10,11,12,13,14,15,16, 18 ,20,22,24,28,30,32,34,36,38,40,42,44,46,48

0.125
15,15,6,4

1,0
1,5
12,12,17,2



5,
10
15
20
30

Keterangan:
I.        Urea diberikan dalam larutan 0,5 % sebanyak 25 cc /bibit
II.      Jika tidak tersedia pupuk 15.15.64 dapat diganti dengan pupuk SA: Rp. Mop kies = 7:5:1:1 (terpisah
III.    Jika tidak tersedia pupuk 12.12.17.2 dapat diganti dengan pupuk SA:Rp: Mop: Kies – 6:3:3:1 (terpisah)

  
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
        Dari hasil pengamatan dan informasi, maka dapat disimpulkan :
Cara perawatan pada tanaman kelapa sawit yaitu pertama perawatan dalam penanaman kelapa sawit harus lebih diutamakan karena menentukan hasilnya dengan cara sebagai berikut: penyulaman, penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati kurang baik. Pengendalian gulma, pada dasarnya ada tiga cara pemberantasan gulma yaitu pemberantasan dengan cara manual, pemberantasan dengan cara kimiawi , pemberantasan dengan  cara biologi; pemangkasan: pemangkasan adalah pembuangan daun-daun tua tanaman kelapa sawit . pemupukan : pemupukan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsure hara didalam tanah terutama agar tanaman dapat menyerapnya sesuai dengan kebutuhan.

5.2. Saran
Untuk memberantas gulma tanaman kelapa sawit perlu dilakukan tindakan pencegahan sendiri mungkin, karena dapat mengurangi resiko yang lebih besar dari dampak yang ditimbulkan oleh gulma tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

·         PT BNIL PLASMA BAWANG SAKTI ( Kelapa Sawit ), 1995, Brosur Proses Perawatan Kelapa Sawit.

·         PT BNIL PLASMA BAWANG SAKTI ( Kelapa Sawit ), 1995, Buku Panduan Proses Perawatan Kelapa Sawit.



LAMPIRAN





1 comment:

i - Wa said...

terima kasih. tulisan ini bermanfaat bagi saya.