Pages

Monday, April 4, 2016

Hasil Penelitian tradisi pernikahan adat lampung

TRADISI PERNIKAHAN ADAT LAMPUNG
Di Desa Kibang Budi Jaya

Tugas

Laporan Penelitian Sosial




Disusun Oleh :
Nama  :
1.      ERNAWATI
2.      JULIANTI
3.      PUTRI HANDAYANI

KELAS XII IPS 2





MAN 2 TULANG BAWANG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2015-2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas keadiran Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas karya ilmiah sosiologi ini tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada guru sosiologi yaitu Ibu Iffanurattidah yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat mengerti  kebiasaan adat istiadat pernikahan orang lampung yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber karya ilmiah ini disusun oleh .
-          Ernawati
-          Julianti
-          Putri Handayani
Dengan penuh rasa kesabaran semoga karya ilmiah ini dapat terselesaikan , semoga karya ilmiah kami dapat bermanfaat bagi pembaca dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata kami sebagai penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
            Kami menyadari mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun kami sangat mengharapkan demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.









DAFTAR ISI
HALAMAN COVER............................................................................................ I
KATA PENGANTAR......................................................................................... II
DAFTAR ISI........................................................................................................ III

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C.     Tujuan Penelitian......................................................................................... 2
D.    Manfaat Penelitian...................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................... 3
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.......................................... 4
A.    Tempat Dan Waktu Penelitian.................................................................... 4
B.     Jenis Penelitian............................................................................................ 4
C.     Sumber data................................................................................................ 4
D.    Teknik pengumpulan Data.......................................................................... 4
E.     Data Pernyataan.......................................................................................... 4
F.      Data Informasi............................................................................................ 5

BAB IV................................................................................................................... 6
A.    Deskripsi Lokasi Penelitian......................................................................... 6
B.     Batas-batas wilayah..................................................................................... 6
C.     Kehidupan ekonomi.................................................................................... 6
D.    Hasil wawancara......................................................................................... 6
E.     Data temuan penelitian................................................................................ 6

BAB V PENUTUP................................................................................................ 9
A.  Kesimpulan.................................................................................................. 9

B.   Saran........................................................................................................... 9





BAB I
PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang
Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun temurun menurut generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat intregrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
      Tradisi yaitu suatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat atau kebiasaan.
      Masyarakat lampung dalam bentuknya yang asli memiliki struktur hukum adat tersendiri.
Bentuk masyarakat yang satu dengan yang lain, kelompok-kelompok tersebut menyebar diberbagai tempat di daerah lain lampung perbedaan kelompok tersebut tercermin dalam upacara adat dalam perkawinan tradisional yang mana kebudayaan tersebut dijunjung tinggi dan wajib untuk di lestarikan khususnya di Tulang Bawang Barat yang sebagian masyarakatnya suku Lampung. Adat istiadat masyarakat lampung dibedakan kedalam dua golongan adat yaitu pepadun dan peminggir (sai batin).
Adat istiadat pepadun oleh orang lampung yang tinggal di Kibang Budi Jaya mengenal adanya hukum adat yang di landaskan pada bagian adat lampung siwo migo yang berisi beragam peraturan dan larangan yang harus di taati oleh pimpinan dan masyarakatnya.

b.      Rumusan Masalah
1.   Apakah tradisi upacara pernikahan adat lampung didesa Kibang Budi Jaya masih digunakan sampai sekarang?
2.   Bagaimana tata  cara tradisi pernikahan adat lampung pada masyarakat Kibang Budi Jaya ?
3.   Apa dampak jika tradisi pernikahan adat lampung tidak digunakan lagi?



c.       Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui tradisi upacara pernikahan adat lampung
2.      Untuk mengetahui dampak jika tradisi pernikahan adat tidak digunakan lagi
3.      Untuk mengetahui tata cara tradisi pernikahan adat lampung pada masyarakat  Kibang Budi Jaya?

d.      Manfaat Penelitan
1.      Bagi peneliti
Untuk memperkenalkan adat lampung pada masyarakat luas
2.      Bagi masyarakat
Untuk memberitahukan kepada masyarakat agar menjaga tradisi yang telah ada dan melestarikannya
3.      Bagi siswa/generasi penerus
Menambah ilmu pengetahuan, mengingat pada mereka agar selalu mengingat adat istiadat yang telah ada agar mereka dapat meneruskan tradisi tersebut.














BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Masyarakat lampung dalam bentuknya yang asli memiliki struktur hukum adat tersendiri bentuk masyarakat yang asli dengan yang lain kelompok-kelompok tersebut menyebar diberbagai tempat didaerah lain di lampung perbedaan kelompok tersebut tercermin dalam upacara adat dalam perkawinan tradisional.
            Adat istiadat masyarakat lampung dibedakan kedalam dua golongan adat yaitu pepadun dan peminggir (sai batin) adat istiadat orang lampung yang tinggal dikawasan Tulang Bawang Barat masyarakat pepadun mengenal adanya hukum adat yang dilandaskan pada bagian adat lampung siwo migo yang berisi beragam peraturan dan larangan yang harus ditaati oleh pimpinan dan masyarakatnya orang pepadun juga mengenal tingkatan sastra sosial dalam masyarakatnya.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai atribut misalnya golongan bangsawan membawa keris sebagai mereka menyandang gelar kehormatan yang tidak dimiliki oleh kalangan masyarakat biasa. Perbendaan antara kalangan bangsawan dan masyarakat biasa juga dapat dilihat dalam penyelenggaraan upacara perkawinan yang disebut begawi atau cakak pepadun. Masyarakat pepadun juga melarang perkawinan diantara orang-orang yang dianggap tidak sederajat sebab hal ini dapat dianggap sebagai aib jika tetap dilaksanakan orang yang berbeda dilapisan atas akan turun derajatnya mengikuti pasangannya yang memiliki status rendah tetapi untuk masa sekarang ini pelapisan sosial seperti tadi telah dipengaruhi oleh factor senioritas umur, pendidikan seni dan materi atau ketaatan seseorang pada agamanya.







BAB III

a.      Tempat dan waktu penelitian
-          Lokasi penelitian
di desa Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang
-          Waktu Penelitian
Pada semester genap bulan Januari sampai Februari 2016

b.      Jenis penelitian
Deskriktif kualitatif
Penelitian yang bersifat cerita dan mengajak untuk melestarikan adat

c.       Sumber data
Data primer           : wawancara dan Observasi
Data Sekunder      : diambil dari artikel, buku, dan internet

d.      Teknik pengumpulan data/instrument
-          Observasi didesa Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang kabupaten Tulang Bawang Barat.
-          Waktu observasi dilaksanakan 13-14 Februari 2016
-          Wawancara langsung pengumpulan data secara langsung antara peneliti dan informasi yang di lakukan melalui percakapan.

e.       Daftar pernyataan
1.      apakah tradisi upacara pernikahan adat lampung didesa Kibang  Budi Jaya masih di gunakan sampai sekarang?
2.      Apa dampak jika tradisi pernikahan adat lampung tidak digunakan lagi?




f.       Data informasi
Wawancara ini dilakukan oleh dua orang nara sumber 
1.      Nama                     : NUNYATI
Umur                     : 45 tahun
Alamat                  : Kibang Budi Jaya
Pendidikan                        : SD
Pekerjaan               : Wiraswasta


BAB IV
a.      Deskripsi lokasi penelitian
Desa Kibang Budi Jaya merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Lambu Kibang kabupaten Tulang Bawang Barat.

b.      Batas-batas wilayah
-          Timur               : Blok H (mekar sari )
-          Barat               : Blok J( Kibang Mulya Jaya)
-          Utara               : I Satu ( Kibang Tri Jaya)
-          Selatan                        : Rajawali ( Gunung Sari)

c.       Kehidupan ekonomi
      masyarakat Kibang Budi Jaya sebagian masyarakatnya bekerja sebagai petani

d.      Hasil wawancara
1.      Pernikahan adat lampung di desa Kibang Budi Jaya masih digunakan sampai sekarang karna sudah manjadi adat turun menurun yang harus dilestarikan dalam kebudayaan adat penikahan suku lampung.
2.      Jika tradisai pernikahan adat lampung tidak digunakan lagi maka akan berdampak pada generasi penerus tidak akan meneruskan adat pernikahan, maka akan berakibat dengan perlahan-lahan hilangnya adat tersebut.

e.    Data temuan penelitian
Tradisi pernikahan adat lampung di desa Kibang Budi Jaya masih dilaksanakan sampai sekarang karna merupakan adat istiadat yang sudah ada dari jaman dahulu.

Tata cara tradisi pernikahan adat lampung
a.       Nindai/nyabuk
Merupakan proses awal dimana orang tua calon mempelai pria menilai apakah di gadis berkenan di hati atau tidak. Salah satu upaca adat yang diadakan pada saat begawi (Cakak Pepadun) adalah cangget pilangan, dimana bujang gadis hadir dengan menggunakan pakaian adat, disinilah utusan keluarga calon pengantin pria nyubuk atau nindai gadis dibalai adat.
b.      Nunang (ngelamar)
Calon pengantin pria datang kerumah calon perempuan untuk melamar dengan membawa makanan berupa kue-kue, dodol, alat merokok, alat-alat nyireh, ugag cambia (sirih pinang) yang jumlahnya disesuaikan dengan tahta dan kedudukan calon pengantin pria, lalu dikemukakan maksud dan tujuan kedatangan yaitu untuk meminang si gadis .
c.       Nyirok (ngikat)
Gabungan dari pada saat melamar ini merupakan peluang bagi calon pengantin pria untuk memberikan tanda pengikat dan hadiah bagi si gadis berupa mas berlian, kain jung sarat dan sebagainya. Tata cara nyirok orang tua oleh pengantin pria mengikat penggang si gadis dengan benang latan (benang dari kapas warna putih) merah, hitam, /tridatu) panjang satu 1 meter. Dengan niat semoga menjadi jodoh di jauhi halangan.
d.      Berunding( manjau)
Utusan pengantin pria datang kerumah calon mempelai wanita (manjau) dengan membawa dudul cambi untuk membicarakan uang, mas kawin, adat macam apa yang akan dilaksanakan serta menentukan tempat acara akad nikah.
e.       Sesimburan ( dimandikan)
Dilaksanakan di kali atau sumur dengan arak-arakan. Calon pengantin wanita dipayungi dengan payung gober diiringi tetabuhan (gender gujih dan lain-lain) talo lunik lalu bersama gadis dan ibu-ibu mandi bersama dan saling simbur sebagai tanda permainan berakhir dan sebagai tolak bala karena akan melaksanakan akad nikah.
Tata cara pernikahan
a.       Upacara adat (ibal serbo)
Dilaksanakan ditempat keluarga gadis dengan cara
1.      Mara nanggep
2.      Cangget pilangan
3.      Temu dipecah aji
b.      Upacara akad nikah atau ijab Kabul
Dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama rombongan calon mempelai pria diatur sebagai
-          Barisan paling depan adalah perwatin adat dan pembareb (juru bicara)
-          Rombongan calon mempelai pria diterima oleh calon mempelai wanita
-          Rombongan calon pengantin pria dan wanita disekat atau dihalangi dengan appeng (rintangan kain sebagai cindai yang harus dilalui ) dan tercapai kesepakatan juru bicara dari pihak pria menebas atau memotong appeng dengan alat terapang baru rombongan pihak pria dipersilahkan masuk dengan membawa seserahan berupa ( dodol, uraicambai (sirih pinang) juadah balak (lapis segit) kue kering dan uang adat.
Kemudian calon pengantin pria dibawa ke tempat pelaksanaan akat nikah sungkem (sujud netang sabuk) kepada orang tua kedua mempelai juga melakukan sembah sujud kepada para tetua yang hadir..

BAB V
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Lampung dikenal dengan sebutan “Sai Bumi Ruwai Jurai” secara bahasa artinya satu bumi dua cabang sedangkan berdasarkan makna yaitu “sai bumi (satu bumi)” satu bangsa yang mendiami satu wilayah yang berasal dari keturunan yang sama, dan ruwai jurai (dua  cabang) bermakna dua jenis adat istiadat.
Yang dikenal masyarakat dari semboyang di atas kita mengenal dia adat istiadat yang ada di masyarakat lampung yaitu sai batin dan pepadun. Sai batin ( I penguasa ) pepadun (tempat duduk) penobatan penguasa. Dua kekayaan yang ada dimiliki masyarakat lampung tersebut yaitu : adat sai batin dan pepadun perlu dijaga kelestariannya karena walaupun berbenda tetapi berasal dari akar rumput yang sama yaitu hulun lampung perbedaan ini indah dan menjadikan kita kaya tradisi dan budaya.
Tetapi yang perlu diwaspadai adalah mulai lunturnya kepedulian generasi muda kita kan mulai melestarikan adat budaya lampung itu sendiri seharusnya kita mengenalkan pada mereka seni adat budaya lampung dengan setiap ada kesempatan mengajak mereka ikut serta dalam perhelatan upacara adat lampung sehingga untuk masa yang akan datang adat budaya lampung tidak akan punah .

b.      Saran
Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat dapat lebih melestarikan adat istiadat karena jika adat tidak dilestarikan maka lama kelamaan akan hilang dan berdampak pada generasi penerus yang tidak mengetahui asal-usul adat istiadat yang ada.




No comments: