BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat adalah
merupakan Agam Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana
kemurnian Islam itu sendiri dengan adanya pelaku dan faktor utamanya yaitu
Rasulullah SAW. Kemudian pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat,
terkhusus pada zaman Khalifah empat atau yang lebih terkenal dengan sebutan
Khulafaur Rasyidin, Islam berkembang dengan pesat dimana hampir 2/3 bumi yang
kita huni ini hampir dipegang dan dikendalikan oleh Islam. Hal itu tentunya
tidak terlepas dari para pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan dan
juga dalam menyebarkan islam sebagai agama Tauhid yang diridhoi.
Perkembangan islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan peradaban
kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para sejarawan mencatat bahwa islam
pada zaman Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin merupakan islam yang luar biasa
pengaruhnya. Namun yang terkadang menjadi pertanyaan adalah kenapa pada zaman
sekarang ini seolah kita melupakannya. Sekaitan dengan itu perlu kiranya kita
melihat kembali dan mengkaji kembali bagaimana sejarah islam yang sebenarnya.
Dalam sejarah Islam, tak ada orang yang begitu sering disebut sebut namanya
sesudah Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam seperti nama Umar bin Khattab.
Nama itu disebut-sebut dengan penuh kagum dan sekaligus rasa hormat bila
dihubungkan dengan segala yang diketahui orang tentang sifat-sifatnya dan
bawaannya yang begitu agung dan cemerlang. Jika orang berbicara tentang zuhud
meninggalkan kesenangan dunia padahal orang itu mampu hidup senang, maka orang
akan teringat pada zuhud Umar.
B. Rumusan
Masalah
Agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam penyusunan makalah ini, maka saya
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Latar
belakang keturunan Umar bin Khatthab
2. Sejarah
masuk Islamnya Umar bin Khattab
3. Pelantikan
menjadi khalifah pengganti Abu Bakar Ash-Shiddiq
4. Peradaban
Islam pada masa Khalifah Umar bin Khatthab
5. Wafatnya
Umar bin Khatthab.
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah :
a.
mampu mengetahui siapa dan apa saja yang berhubungan dengan keturunan Umar bin
Khatthab.
b.
mampu memahami dan mengerti apa sejarah atau penyebab masuk Islamnya Umar bin
khatthab.
c.
mengetahui proses pengangkatan Umar menjadi Khalifah
d.
mengetahui aspek-aspek peradaban apa saja yang muncul / berkembang pada masa
khalifah umar bin khatthab.
e.
mengetahui apa yang melatar belakangi wafatnya umar bin khatthab.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
KHALIFAH
UMAR BIN KHATHAB
A. Riwayat
Silsilah keturunan Umar bin Khathab
Umar bin Khatab (583-644) memiliki nama lengkap Umar bin Khathab bin Nufail bin
Abd Al-Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qart bin razail bin ‘Adi bin Ka’ab bin
Lu’ay, adalah khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Umar bin
khattab lahir di Mekkah pada tahun 583 M, dua belas tahun lebih muda dari
Rasulullah Umar juga termasuk kelurga dari keturunan Bani Suku Ady (Bani Ady).
Suku yang sangat terpandang dan berkedudukan tinggi dikalangan orang-orang
Qurais sebelum Islam. Umar memiliki postur tubuh yang tegap dan kuat, wataknya
keras, pemberani dan tidak mengenal gentar, pandai berkelahi, siapapun musuh
yang berhadapan dengannya akan bertekuk lutut. Ia memiliki kecerdasan yang luar
biasa, mampu memperkirakan hal-hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
tutur bahasanya halus dan bicaranya fasih.
Umar bin Khatthab adalah salah satu sahabat terbesar sepanjang sejarah sesudah
Nabi Muhammad SAW.Peranan umar dalam sejarah Islam masa permulaan merupakan
yang paling menonjol kerena perluasan wilayahnya, disamping kebijakan-kebijakan
politiknya yang lain. Adanya penaklukan besar-besaran pada masa pemerintahan
Umar merupakan fakta yang diakui kebenarannya oleh para sejarahwan. Bahkan, ada
yang mengatakan, bahwa jika tidak karena penaklukan-penaklukan yang dilakukan
pada masa Umar, Isalm belum tentu bisa berkembang seperti zaman sekarang.
Khalifah Umar bin Khatab dikenal sebagai pemimpin yang sangat disayangi
rakyatnya karena perhatian dan tanggungjawabnya yang luar biasa pada rakyatnya.
Salah satu kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung dan sendirian
berkeliling kota mengawasi kehidupan rakyatnya.
Sebelum memeluk Islam, sebagaimana tradisi kaum jahiliyah mekkah saat itu, Umar
mengubur putrinya hidup-hidup. Sebagaimana yang ia katakan sendiri, "Aku menangis
ketika menggali kubur untuk putriku. Dia maju dan kemudian menyisir
janggutku". Mabuk-mabukan juga merupakan hal yang umum dikalangan kaum
Quraish. Beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam, Umar suka
meminum anggur. Setelah menjadi muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali,
meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara
tegas.
Umar bin Khatthab adalah seorang mujtahid yang ahli dalam membangun negara
besar yang ditegakkan atas prinsip-prinsip keadilan, persamaan, dan
persaudaraan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam banyak hal Umar bin
Khatthab dikenal sebagai tokoh yang sangat bijaksana dan kreatif, bahkan
genius. Beberapa keunggulan yang dimiliki Umar, membuat kedudukannya semakin dihormati
dikalangan masyarakat Arab, sehingga kaum Qurais memberi gelar ”Singa padang
pasir”, dan karena kecerdasan dan kecepatan dalam berfikirnya, ia dijuluki ”Abu
Faiz”.
Di antara keluarga Umar bin Khattab yang telah mendapat hidayah dan memeluk
Islam adalah Sa’ad bin Zaid, yang merupakan saudara ipar Umar yang telah
menikah dengan adik Umar yang bernama Fatimah, yang juga memeluk Islam. Nu’ami
bin Abdullah, juga merupakan salah seorang anggota keluarga Umar yang cukup
kharismatik telah menyatakan keIslamannya.
Kondisi demikian memberikan pengaruh tersendiri terhadap Umar bin Khattab,
sehingga tidak aneh jika Umar merasa geram dengan anggota keluarganya yang
telah meninggalkan ajaran nenek moyangnya. Kemarahan Umar bin Khattab tampaknya
tidak saja tertuju kepada kelurganya, tetapi juga kepada penyebab utama sehigga
keluarganya meninggalkan ajaran lama. Menurut umar, penyebab itu tidak lain
adalah Muhammad saw yang telah mengembangkan misinya di daerah Arab. Oleh
karena itu, tidak heran jika Umar adalah seorang yang paling keras memusuhi
kaum muslim.
Setelah ia menyaksikan keluarga dan sebagian orang Arab menyatakan masuk Islam
maka terjadi dialog pemikiran dalam dirinya, dialog itu seperti perenungan yang
kadang kala menjadi peperangan untuk menentukan dan mencari hakekat
kebenaran. Diriwayatkan ketika Umar mendapatkan saudaranya sedang
melantunkan ayat quran dengan suara yang indah, redamlah emosi Umar. Setelah
itu ia menemui Nabi Muhammad dan menyatakan masuk Islam pada tahun keenam dari
masa kenabian. Islamnya Umar membawa pengaruh yang besar bagi perjuangan Nabi
Muhammad.
B. Sejarah
Masuk Islamnya Umar bin Khatthab
Kita ketahui sebelumnya bahwa Umar bin Khatthab dilahirkan
di Mekkah dari keturunan suku Quraish yang terpandang dan terhormat. Nabi
'alaihis-salam memang ingin sekali Islam dapat diperkuat dengan
orang yang kuat dan berani, yang tidak takut menghadapi musuh dalam
membela akidah. Lalu Nabi Muhammad berdoa :
"'Ya Allah, perkuat Islam
dengan Abul-Hakam bin Hisyam atau Umar bin al-Khattab."
Umar adalah laki-laki berwajah keras, kasar mulut dan keras kepala.
la tidak peduli dan tidak gentar menghadapi perang. Sedang Umar
sudah kita lihat sendiri. Keislaman keduanya jelas akan memperkuat Islam,
dan banyak yang akan mereka lindungi dari penganiayaan. Tetapi
Abul-Hakam seperti sudah disebutkan di atas banyak
terpengaruh oleh faktor persaingan antarkeluarga, sehingga untuk
beriman kepada agama yang dibawa oleh Muhammad bukan soal mudah.
Umar adalah seorang Seorang pemuda yang gagah perkasa berjalan dengan langkah
yang mantap mencari Nabi hendak membunuhnya. Ia sangat membenci Nabi, dan agama
baru yang dibawanya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seseorang yang
bernama Naim bin Abdullah yang menanyakan tujuan perjalanannya tersebut.
Kemudian diceritakannya niatnya itu. Dengan mengejek, Naim mengatakan agar ia
lebih baik memperbaiki urusan rumah tangganya sendiri terlebih dahulu.
Maka ia pun mendatangi Muhammad yang sedang berada di tengah-tengah
para sahabatnya di Darul Arqam di Safa, atau mengikutinya dalam
perjalanan pulang dari tempat ia salat di Ka'bah ke rumahnya.
Setelah ditanya oleh Rasulullah: Apa maksud kedatanganmu?! Tanpa
ragu ia menjawab: "Kedatangan saya hendak beriman kepada Allah
dan kepada Rasulullah.
Sebelum ia datang ke Nabi Muhammad Saw, salah satu sebab Umar bin Khatthab
masuk islam. Sumber-sumber menyebutkan bahwa Umar memang sangat sedih karena
sesama anggota masyarakatnya telah pergi meninggalkan tanah air," sesudah
mereka disiksa dan dianiaya. Selalu ia memikirkan hendak mencari jalan untuk
menyelamatkan mereka dari keadaan demikian. Ia berpendapat keadaan ini baru
akan dapat diatasi apabila ia segera mengambil tindakan tegas. Ketika itulah ia
mengambil keputusan akan membunuh Muhammad. Selama ia masih ada, Kuraisy tak
akan bersatu. Suatu pagi ia pergi dengan pedang terhunus di tangan hendak
membunuh Rasulullah dan beberapa orang sahabatnya yang sudah diketahuinya
mereka sedang berkumpul di Darul Arqam di Safa.
Jumlah mereka hampir empat puluh orang laki-laki dan perempuan. Sementara dalam
perjalanan itu ia bertemu dengan Nu'aim bin Abdullah yang laiu menanyakan:
"Mau ke mana?" dan dijawab oleh Umar: "Saya sedang mencari
Muhammad, itu orang yang sudah meninggalkan kepercayaan leluhur dan memecah
belah Kuraisy, menistakan lembaga hidup kita, menghina agama dan sembahan kita.
Akan saya bunuh dia!". "Anda menipu diri sendiri, Umar. Anda kira
Abdu-Manaf akan membiarkan Anda bebas berjalan di bumi ini jika sudah membunuh
Muhammad? Tidakkah lebih baik Anda pulang dulu menemui keluargamu dan luruskan
mereka!" "Keluarga saya yang mana?" tanya Umar. Kawannya itu
menjawab: "Ipar dan sepupu Anda Sa'id bin Zaid bin Amr, dan adikmu Fatimah
binti Khattab. Kedua mereka sudah masuk Islam dan menjadi pengikut Muhammad.
Mereka itulah yang harus Anda hadapi."
Umar kembali pulang hendak menemui adik perempuannya dan Iparnya dengan
kemarahan. Ketika itu di sana Khabbab bin al-Arat yang sedang memegang
lembaran-lembaran Qur'an membacakan kepada mereka Surah Toha. Begitu mereka
merasa ada Umar datang, Khabbab bersembunyi di kamar mereka dan Fatimah
menyembunyikan kitab itu. Setelah berada dekat dari rumah itu ia masih
mendengar bacaan Khabbab tadi, dan sesudah masuk langsung ia menanyakan:
"Saya mendengar suara bisik-bisik apa itu?" "Saya tidak
mendengar apa-apa," Fatimah menjawab. "Tidak!" kata Umar lagi,
"Saya sudah mendengar bahwa kamu berdua sudah menjadi pengikut Muhammad
dan agamanya!" Ia berkata begitu sambil menghantam Sa'id bin Zaid
keras-keras. Fatimah, yang berusaha hendak melindungi suaminya, juga mendapat
pukulan keras. Melihat tindakan Umar yang demikian, mereka berkata: "Ya,
kami sudah masuk Islam, dan kami beriman kepada Allah dan kepada Rasul-Nya.
Sekarang lakukan apa saja sekehendak Anda!" Melihat darah di muka adiknya
itu Umar merasa menyesal, dan menyadari apa yang telah diperbuatnya. "Ke
marikan kitab yang saya dengar kalian baca tadi," katanya. "Akan saya
lihat apa yang diajarkan Muhammad!" Fatimah berkata: "Kami khawatir
akan Anda sia-siakan." "Jangan takut," kata Umar. Lalu ia
bersumpah demi dewa-dewanya bahwa ia akan mengembalikannya bilamana sudah
selesai membacanya. Lalu Umar membaca Surah At-Toha yang dibaca oleh adiknya :
"Bahwa
ini sungguh perkalaan Rasul yang mulia. Itu bukanlah perkataan seorang penyair;
sedikit sekali kamu percaya!"
"Juga bukan perkataan seorang
peramal; sediklt sekali kamu mau menerima peringatan. (lni adalah wahyu) yang
diturunkan dari Tuhan semesta alam. Dan kalau dia mengada-adakan perkataan atas
nama Kami, pasti Kami tangkap dia dengan tangan kanan, kemudian pasti Kami
potong pembuluh jantungnya. Maka tak seorang pun dari kamu dapat mempertahankannya."
Kitab itu diberikan oleh Fatimah. Sesudah sebagian dibacanya, ia berkata:
"Sungguh indah dan mulia sekali kata-kata ini!" Mendengar kata kata
itu Khabbab yang sejak tadi bersembunyi keluar dan katanya kepada Umar:
"Umar, demi Allah saya sangat mengharapkan Allah akan memberi kehormatan
kepada Anda dengan ajaran Rasul-Nya ini. Kemarin saya mendengar ia berkata:
'Allahumma ya Allah, perkuatlah Islam dengan Abul-Hakam bin Hisyam atau dengan
Umar bin Khattab.' Berhati-hatilah, Umar!'" Ketika itu Umar berkata:
"Khabbab, antarkan saya kepada Muhammad. Saya akan menemuinya dan akan
masuk Islam," dijawab oleh Khabbab dengan mengatakan: "Dia dengan
beberapa orang sahabatnya di sebuah rumah di Safa." Umar mengambil
pedangnya dan pergi langsung mengetuk pintu di tempat Rasulullah dan
sahabat-sahabatnya berada.
C. Sejarah
diangkatnya / proses pengangkatan Umar bin Khatthab menjadi Khalifah
Pada musim panas tahun 364 M Abu Bakar menderita sakit dan akhirnya wafat pada
hari senin 21 Jumadil Akhir 13 H/22Agustus 634 M dalam usia 63 tahun. Sebelum
beliau wafat telah menunjuk Umar bin Khatab sebagai penggantinya sebagai
khalifah. Penunjukan ini berdasarkan pada kenangan beliau tentang pertentangan
yang terjadi antara kaum Muhajirin dan Ansor. Dia khawatir kalau tidak segera
menunjuk pengganti dan ajar segera dating, akan timbul pertentangan dikalangan
umat islam yang mungkin dapat lebih parah dari pada ketika Nabi wafat dahulu.
Dengan demikian, ada perbedaan antara prosedur pengangkatan Umar bin Khatab
sebagai khalifah dengan khalifah sebelumnya yaitu Abu Bakar . Umar mendapat
kepercayaan sebagai khalifah kedua tiddak melalui pemilihan dalam system
musyawarah yang terbuka, tetapi melalui penunjukan atau watsiat oleh
pendahulunya (Abu Bakar).
Ketika Abu Bakar merasa dirinya sudah tua dan ajalnya sudah dekat.yang
terlintas difikirannya adalah siapa yang akan menggantikannya sebagai khalifah
kelak. Abu Bakar minta pendapat kepada para tokoh sahabat seperti Usman bin
Affan, Ali bin Abithalib, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Usaid
bin Khudur mereka menyetujui usulan Abu Bakar bahwa Umar bin Khattab akan
diangkat sebagai penggantinya. Setelah Abu Bakar wafat, para sahabat membai’at
Umar sebagai khalifah.
Hal ini dilakukan khalifah guna menghindari pertikaian politik antar umat Islam
sendiri. Beliau khawatir kalau pengangkatan itu dilakukan melalui proses
pemilihan pada masanya maka situasinya akan menjadi keruh karena kemungkinan
terdapat banyak kepentingan yang ada diantara mereka yang membuat negara
menjadi tidak stabil sehingga pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Islam
akan terhambat. Pada saat itu pula Umar di bai’at oleh kaum muslimin, dan
secara langsung beliau diterima sebagai khalifah yang resmi yang akan menuntun
umat Islam pada masa yang penuh dengan kemajuan dan akan siap membuka cakrawala
di dunia muslim. Beliau diangkat sebagai khlifah pada tahun 13H/634M.
D. Pemerintahan
dan Peradaban islam pada Masa Khalifah Umar bin Khatthab
Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam
mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid
dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih
Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi
(Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun
keduanya telah ditaklukkan islam pada jaman Umar.
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini.
Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636, 20 ribu
pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri
kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam
jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih
besar pada pertempuran Masa kekhalifahan Abu Baka. Selama pemerintahan Umar,
kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia
dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri
masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika
Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara
adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan islam pada
jaman UmaSejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan
ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636, 20
ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri
kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan.
Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan
Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pean Qadisiyyah ( 636), di dekat
sungai Eufrat. Pada pertempuran itu, jenderal pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi
Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh jenderal Persia yang
terkenal, Rustam Farrukhzad.
Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem, pasukan Islam
akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan kunci untuk memasuki kota
oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja (Church of the
Holy Sepulchre). Umar memilih untuk salat ditempat lain agar tidak membahayakan
gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar didirikan ditempat ia salat.
E. Wafatnya
Umar bin Khatthab
Setelah menjalankan pemerintahan selama 10 tahun, khalifah Umar bin
Khattab meningga akibat dibunuh oleh seorang Majusi bernama Abdul Mughirah yang
biasa dipanggil Abu Lu’luah karena merasa tidak puas terhadap jawaban
Umar ketika mengadu tentang besarnya jumlah pajak yang harus dibayar.
Setelah Umar bin Khattab wafat
Majelis Permusyawaratan tadi mengadakan pemilihan di rumah al-Miswar bin
Marhamah, kecuali Thalhah bin Abdillah yang tidak dapat hadir pada saat itu.
Dalam pemilihan itu akhirnya pendapat tertuju kepada Utsman bin Af fan dan
jadilah beliau sebagai khalifah yang ketiga dan menjabat selama ± 12 tahun
(644-656M).
Orang yang membunuh Umar adalah seorang Majusi bernama Abdul Mughirah yang
biasa dipanggil Abu Lu’lu’ah. Disebutkan bahwa ia membunuh Umar karena ia
pernah datang mengadu kepada Khalifah Umar tentang berat dan banyaknya kharaj
(pajak) yang harus dia keluarkan, tetapi Khalifah Umar menjawab, “Kharajmu
tidak terlalu banyak.” Dia kemudian pergi sambil menggerutu, “Keadilannya men
jangkau semua orang kecuali aku.” Ia lalu berjanji akan membunuhnya.
Dipersiapkanlah sebuah pisau belati yang telah diasah dan diolesi dengan racun
-orang ini adalah ahli berbagai kerajinan- lalu disimpan di salah satu sudut
masjid. Tatkala Khalifah Umar berangkat ke masjid seperti biasanya menunaikan
shalat subuh, langsung saja ia menyerang. Dia menikamnya dengan tiga tikaman
dan berhasil merobohkannya. Kemudian setiap orang yang berusaha mengepung
dirinya diserangnya pula. Sampai ada salah seorang yang berhasil menjaringkan
kain kepadanya. Setelah melihat bahwa dirinya terikat dan tidak bisa ber kutik,
dia membunuh dirinya dengan pisau belati yang dibawanya.
Itulah berita yang disebutkan para perawi tentang pembunuhan Umar Radhiyallahu
‘anhu. Barangkali di balik peristiwa pembunuhan ini terdapat konspirasi yang
dirancang oleh banyak pihak di antaranya orang-orang Yahudi, Majusi, dan
Zindiq. Sangat tidak mungkin per buatan kriminal ini dilakukan semata-mata
karena kekecewaan pribadi karena banyaknya kharoj yang harus dikeluarkannya.
Wallahu a’lam.
Ketika diberitahukan bahwa pembunuhnya adalah Abu Lu’lu’ah, Khalifah Umar
berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak menjadikan kematianku di tangan
orang yang mengaku Muslim.” Umar kemudian berwasiat kepada putranya, “Wahai
Abdullah, periksalah utang- utangku!”
Setelah dihitung, ternyata Umar mempunyai utang sejumlah 86.000 dirham. Khalifah
Umar lalu berkata, “Jika harta keluarga Umar sudah mencukupi, bayarlah dari
harta mereka. Jika tidak mencukupi, pintalah kepada bani Addi. Jika harta
mereka juga belum mencukupi, mintalah kepada Quraisy.” Selanjutnya Umar berkata
kepada anaknya, “Pergilah menemui Ummul Mu’minin Aisyah! Katakan bahwa Umar
meminta izin untuk dikubur berdampingan dengan kedua sahabatnya (maksudnya Nabi
Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu).” Mendengar
permintaan ini, Aisyah Radhiyallahu ‘anha menjawab, “Sebetulnya tempat itu
kuinginkan untuk diriku sendiri, tetapi biarlah sekarang kuberikan kepadanya.”
Setelah hal ini disampaikan kepadanya, Umar langsung memuji Allah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Umar
bin Khatthab adalah salah satu sahabat terbesar sepanjang sejarah sesudah Nabi
Muhammad SAW.Peranan umar dalam sejarah Islam masa permulaan merupakan yang
paling menonjol kerena perluasan wilayahnya, disamping kebijakan-kebijakan
politiknya yang lain. Adanya penaklukan besar-besaran pada masa pemerintahan
Umar merupakan fakta yang diakui kebenarannya oleh para sejarahwan. Bahkan, ada
yang mengatakan, bahwa jika tidak karena penaklukan-penaklukan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahsanuddin.2008.Modul ski XI
untuk SMA atau MA Semester Gasal.
Surakarta:
CV Hayati Tumbuh Subur
Atik Catur Budiati.2009.ski Kontekstual:
untuk SMA & MA Kelas XI.
Jakarta:Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Budiyono.2009.ski: untuk SMA/MA
Kelas XI.Jakarta : Pusat Perbukuan
,Departemen
Pendidikan Nasional
Puji Raharjo. 2009.ski: untuk
SMA/MA Kelas XI.Jakarta : Pusat
Perbukuan,Departemen
Pendidikan Nasional
Dina Dwi Lading. 2009.ski: untuk
SMA/MA Kelas XI.Jakarta : Pusat
Perbukuan,Departemen
Pendidikan Nasional
Wida Widiyanti. 2009.ski: untuk
SMA/MA Kelas XI.Jakarta : Pusat
Perbukuan,Departemen
Pendidikan Nasional
No comments:
Post a Comment