Pages

Wednesday, December 27, 2017

Makalah pengorganisasian yang efesien


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang tidak biasa adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena salah satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam keberadaannya sangat vital. Unsur manusia jugalah penyebab kalang kabutnya kondisi negara kita dimana sebagian orang berteriak keras " Ubah sistem ..ubah sistem ". Apa yakin dengan merubah sistem itu efisien? dan kalau pun sistemnya dirubah, manusia jualah yang menjalankan. Sayangnya yang berjuluk manusia itu rakus sebagaimana ilmu ekonomi menyebuthomo economicus.
Kerakusan yang menjadi penyebab inti bekerjasama di dominasi kepentingan pribadi. Berbeda dengan ilmu ekonomi, manusia dijuluki ilmu manajemen sebagai homo oeconomicus yang senang bekerjasama. Kiranya dieklektikan, optimalisasi kualitas pengorganisasian dapat kita tempuh dengan cara mengelola manusia rakus sedemikian rupa hingga bekerjasama mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah ini.
             

B.  Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian?
2.Apa unsur-Unsur Prisip Pengorganisasian?
3. Bagaimana Proses Pengorganisasian?
4. Bagaimana Fungsi Pengorganisasian?
5. Apa Tujuan Prngorganisasian ?






BAB II
PEMBAHASAN
MENEJEMEN PENGORGANISASIAN YANG EFISIEN

A.    Definisi Organisasi Dan Pengorganisasian
Secara konsep, ada dua batasan yang perlu dikemukakan, yakni istilah ”organizing” sebagai kata benda dan ‘organizing’  (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukan pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Dan arti kedua mangacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.

B.     Pengertian Organisasi
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Sedangkan dalam arti umum organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi,  kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.

C.    Pengertian Pengorganisasian
Drs.H. melayu S.P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktiffitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.
Sedangkan dalam arti umum pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam efisiesi.

D.    Unsur-Unsur Pengorgainisasian
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu orang, kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasian secara terperinci adalah:
1.      Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi.yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur (administator) sebagai unsur pemipin tertinggi dalam organisasi, psrs menejer ysng memimpin sustu umit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2.      Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karna itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3.      Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy). Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4.      Peralatan (equipment) merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan g modal lainnya (tanah,gedung/bangunan’/kantor).
5.      Lingkunagan (environment) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunagn:
a.    Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b.    Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c.   Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi:
1.  Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
2.   Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
3.   Wilayah personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan) yang mempunyai hubungan dankepentingan dengan organisasi.
4.  Wilayah kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang beralku.
                                                   5.   Kekayaan alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna.


E.    Proses Atau Langkah-Langkah Pengorganisasian
Menurut stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
a.       Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
b.      Membagi beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
c.       Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan secara logis dan efisien.
d.      Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
e.       Memantau efektivitas organisasi dalam mengambil lamgkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

F.  Prinsip Pengorganisasian
Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak mutlak. Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam pengertian dan aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1.      Organisasi dan tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2.      Esensi organisasi
Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang
kepada orang lain. Individu yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima dan memegang tanggung jawab.
3.      Tanggung jawab dan otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.      Spesialisasi untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.      Rentang kendali
Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh seorang manajer.

Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5 prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1.      Prinsip pembagian kerja
2.      Prinsip satu arah
3.      Prinsip sentralisasi
4.      Prinsip otoritas dan tanggung jawab
5.      Prinsip rantai komando

G.  Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisaian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumusakan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

H     Kegiatan Dalam Fungsi Pengorganisasian
a.       Mengalokasikan sumber daya. Merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
b.      Menetapkan struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.
c.       Kegiatan perekrutan, penyelesaian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.
d.      Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

I.    Tujuan Pengorganisasian
Tujuan pengorganisan adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagaian tugas diharapkan setiap organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam penyelesaian pekerjaan itu.

Tujuan organisasi dapat dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal ini penting karena:
1.      Tanpa tujuan yang jelas organisasi tidak akan mempunyai arah.
2.      Tanpa tujuan jelas, organisasi tida ada artinya dan hanya akan menimbulkan pemborosan belaka.
3.      Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam membentuk dan struktur organisasi.
4.      Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan pegawai.
5.      Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi.
6.      Tujuan yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena mereka menyadari bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujaun yang sama, yaitu tujuan organisasi.
7.      Tujuan yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat, metode, dan prosedur yang akan dipergunakan.
8.     Tujuan yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.
Tujuan organisasi harus dapat diterima oeh para anggota. Apabila tujuan organisasi itu dapat diterima oleh para anggota, hal ini berarti para anggota organisasi mempunyai keyakinan bahwa tujuan pribadi mereka pun akan dapat tercapai sehingga tujuan mereka dapat dengan mudah digerakan.






















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari kesimpulan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa sangat penting Pengorganisasian (Organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari manajemen yang pasti ada dan sangat dibutuhkan, maka peran pengorganisasin sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya dalam manajemen.

Pengertian organisasi dapat diartikan menjadi dua arti yaitu, dalam arti dinamis disebut pengorganisasian dan dalam arti statis disebut organisasi.

Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsure, yaitu ada orang, ada kerjasama dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetap saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Keberhasialan atau kegagalan organisasi pasti berhubungn dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yang baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karena adanya factor internal pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.

B.     Saran
Menginat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah memahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam aktual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok.

Agar suatu organisasi berhasil para anggotanya harus saling bekerja sama dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Bowo. 2008. Pengorganisasian. Fakultas Ekonomi. Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Hani, Handoko. 2003. Manajemen. Edisi kedua. Cetakan kedelapan belas. Yogyakarta:  BPFE-Yogyakarta.
Kardaman. 1996. Pengantar IlmuManajemen. Jakarta: Gramedia.
Purwanto, Yadi. 2001. Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Cendikia Informatika.


No comments: